Tuturpedia.com – Bek Manchester City, Manuel Akanji, secara mengejutkan membuat pernyataan bahwa ia bisa jadi akan gantung sepatu di usia 30 tahun, alias tahun depan.
Untungnya, pernyataan tersebut sebatas candaan yang dilontarkan Akanji kala menanggapi realitas jadwal pertandingan resmi yang semakin padat pada tahun ini.
Meski begitu, bek timnas Swiss itu juga tidak menampik betapa sulitnya musim ini lantaran jadwal pertandingan yang begitu banyak.
Sibuknya Jadi Pemain Man City
Sejak musim ini bergulir, Akanji telah tampil sebanyak 7 kali di level klub maupun timnas, yang diawali dengan perjumpaan Man City dengan Manchester United di ajang Community Shield pada Sabtu 10 Agustus 2024.
Padahal, terakhir kali ia bertanding adalah Sabtu, 6 Juli 2024 saat membela Swiss di EURO 2024, yang juga menandai laga terakhirnya pada musim sebelumnya.
Ditambah lagi, musim ini UEFA resmi mengimplementasikan format anyar Liga Champions. Alih-alih fase grup seperti biasanya, di mana setiap klub akan bertanding enam kali, sekarang UEFA menerapkan fase liga yang membuat masing-masing klub harus bertanding delapan kali.
Tak hanya sampai itu saja, City juga akan harus bertarung di ajang Piala Dunia Antarklub pada akhir musim nanti.
FIFA juga mengubah format kompetisi tersebut sehingga sekarang ada 32 klub yang berkompetisi. Sedangkan laga finalnya telah dijadwalkan digelar pada 13 Juli tahun depan.
Hanya tiga pekan berselang, FA juga telah menjadwalkan laga Community Shield sebelum Liga Inggris 2025/26 resmi dibuka.
Akanji: Kapan Kami Punya Libur?
“Sangat berat,” kata Akanji soal padatnya jadwal City sepanjang musim ini. Menurutnya, jadwal musim ini juga jelas berpengaruh dengan jadwal musim berikutnya, yang membuatnya bertanya-tanya kapan pemain lantas bisa menikmati liburan mereka.
“Anda tak hanya berpikir soal musim ini, tapi juga musim berikutnya. Anggap saja kami menang Liga (Inggris) atau Piala (FA atau EFL), kemudian ke final Piala Dunia Antarklub. Community Shield tiga minggu sesudahnya. Jadi kapan kami bisa berlibur?” lanjutnya.
“Tak ada jeda di musim dingin, jadi kalau kami beruntung kami mendapatkan dua pekan (libur) dan kemudian kami harus kembali dan lanjut ke musim berikutnya. Lalu musim panas berikutnya (tahun 2026) adalah Piala Dunia. Tak ada ujungnya,” pungkas bek yang datang ke Etihad tahun 2022 itu.
Faktanya, tak hanya Akanji yang mengungkit isu soal jadwal pertandingan super padat musim ini.
Organisasi serikat pesepak bola profesional terkemuka, FIFPro, bahkan sudah mengajukan pengaduan resmi kepada FIFA, yang jadi dalang di balik kalender sepak bola dan format anyar Piala Dunia Antarklub 2025.***
Penulis: K Safira
Editor: Annisaa Rahmah