banner 728x250

Produsen Buka Suara soal Penggunaan Susu Ikan untuk Program Makan Siang Gratis 

Produk susu ikan yang diproduksi oleh PT Berikan Teknologi Indonesia. Foto: instagram.com/berikanprotein
Produk susu ikan yang diproduksi oleh PT Berikan Teknologi Indonesia. Foto: instagram.com/berikanprotein
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – PT Berikan Teknologi Indonesia selaku produsen minuman susu ikan buka suara soal kabar penggunaan produknya untuk program makan siang gratis

Dikutip Tuturpedia.com, Kamis (12/9/2024), Yogie Arry selaku CEO PT Berikan Teknologi Indonesia juga menjelaskan soal produk susu ikan miliknya.

Ia mengatakan jika minuman yang diproduksi merupakan minuman berprotein tinggi yang berasal dari asam amino ikan dan berbentuk bubuk. 

“Saya meluruskan. Jadi, sebenarnya yang kita produksi adalah minuman berprotein tinggi, minuman asam amino,” ucap Yogie, pada Rabu (11/9/2024).

Yogie pun menjelaskan karakteristik susu ikan yang sangat mirip dengan susu lantaran berwarna putih dengan tekstur yang juga sama. 

Awalnya ia membuat branding produknya itu dengan minuman berprotein tinggi asam amino dari ikan. Namun banyak masyarakat yang beranggapan bahwa itu merupakan susu ikan. 

“Tapi masyarakat menganggapnya, sudah saja ini susu ikan. Jadi yang me-mention-nya dari masyarakat,” terangnya. 

CEO PT Berikan Teknologi Indonesia itu mengungkapkan alasan membuat produk minuman protein berbahan asam amino ikan lantaran ingin memberikan kesadaran pada masyarakat soal pentingnya konsumsi protein bagi tubuh. 

Kenapa Susu Ikan, Bukan Susu Sapi?

Adapun muncul wacana soal alternatif penggunaan susu ikan untuk program makan bergizi gratis ini diusulkan oleh Menko UKM, Teten Masduki.

Pemilihan susu ikan ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan susu sapi impor. 

“Susu ikan bisa membantu kita mengurangi ketergantungan pada impor susu sapi. Ini akan mendukung sektor perikanan nasional dan menyediakan sumber protein lokal yang lebih terjangkau,” kata Teten, Selasa (10/9/2024).

Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengaku pihaknya belum mengetahui soal susu ikan. 

“Saya jujur aja belum monitor soal susu ikan ini, apakah susu disubtitusi dengan ikan barangkali, tapi jujur saya enggak, enggak aku enggak monitor soal itu, mungkin susu mengandung ikan,” tutur Sudaryono, Rabu (11/9/2024).

Namun, program makan bergizi gratis ini bertujuan untuk memberikan protein dan gizi yang cukup bagi anak-anak. 

Sementara itu, saat ini Indonesia masih mengalami kekurangan terkait susu dan daging. Karenanya pihaknya masih membuka peluang untuk mendatangkan sapi ke Indonesia. 

Sudaryono juga menjelaskan alasan daging dan susu sapi yang kurang lantaran kurangnya jumlah sapi induk di Indonesia. 

“Nah intinya begini, kita ini kan belum cukup susu dan dagingnya. Maka kita kalau bisa dan arahannya jelas, jangan impor susu. Kita ingin impornya buka ruang lebar ke pihak swasta atau siapa pun itu kita buka ruang untuk datangkan sapi hidup di Indonesia. kenapa kita kurang susu dan daging? Karena sapi induknya kurang,” ungkap Sudaryono.***

Penulis: Niawati

Editor: Annisaa Rahmah