Tuturpedia.com – World Health Organization (WHO) mengatakan jika virus mpox (cacar monyet) yang ditularkan melalui kontak tidak sama dengan virus Covid-19 yang ditularkan melalui udara dan virus tersebut tidak menyebar dengan cara yang sama.
Penularan virus SARS-CoV-2 yang cepat dan efisien melalui udara, menyebabkan cepatnya penyebaran Covid-19 secara global.
Sementara itu, mpox adalah penyakit virus yang dapat menyebar melalui kontak dekat serta melalui bahan yang terkontaminasi seperti seprai, pakaian, dan jarum suntik. Hal inilah yang juga menjadi alasan dari perbedaan yang signifikan dalam cara kerja penyebaran virus mpox dibandingkan dengan virus lain, seperti corona.
Dikutip dari laman Anadolu Ajansi, Senin (26/8/2024), Maria Van Kerkhove selaku Direktur Departemen Kesiapsiagaan dan Pencegahan Epidemi dan Pandemi WHO dengan Otim Patrick Ramadan selaku Ketua Tim Manajemen Kejadian Akut Kantor Regional WHO untuk Afrika, berbicara tentang virus mpox selama program online yang mereka selenggarakan di X.
“Kami tidak melihat situasi yang sama terjadi (antara mpox dan corona). Siapa pun bisa tertular mpox jika Anda melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi. Tetapi itu tidak berarti semua orang akan tertular mpox,” ujar Kerkhove.
Afrika Masih Jadi Negara dengan Penyebaran Mpox Terbanyak
WHO menegaskan, saat ini, di wilayah Afrika, kita mengalami wabah aktif di 13 negara dengan 30% kasus di Burundi dan Republik Demokratik Kongo.
Kongo mencatat terdapat 16.700 kasus mpox yang dikonfirmasi dan termasuk lebih dari 570 kematian. Afrika Selatan mencatat 24 kasus terkonfirmasi, termasuk tiga kematian. Kamerun lima kasus terkonfirmasi, termasuk dua kematian.
Burundi memiliki lebih dari 100 kasus, sementara Nigeria memiliki 39 kasus, Liberia memiliki lima kasus, Rwanda memiliki empat kasus, Pantai Gading dan Uganda masing-masing memiliki dua kasus dan Kenya memiliki satu kasus yang dikonfirmasi.
Otim Patrick Ramadan menuturkan, vaksinasi merupakan sarana kesehatan masyarakat tambahan untuk membendung virus mpox dan menyesalkan bahwa jumlah vaksin yang tepat tidak dapat dicapai di Afrika.
WHO saat ini merekomendasikan penggunaan vaksin MVA-BN dan LC16 untuk melawan mpox, Ramadan menekankan pentingnya “vaksinasi yang ditargetkan” bagi mereka yang berusia rentan dan berisiko tinggi menularkan.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Annisaa Rahmah













