Tuturpedia.com – Nama Ridwan Kamil menjadi nama yang cukup diperbincangkan setelah dirinya menyatakan maju dalam kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) di DKI Jakarta bersama Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Banyak warganet yang kemudian menganggap jika Ridwan Kamil berkhianat hingga haus kekuasaan.
Kekesalan mereka pun dilampiaskan dengan kembali mengungkit beberapa cuitan Ridwan Kamil pada sekitaran tahun 2012.
Kala itu, Ridwan Kamil yang belum terjun ke dunia politik tampak lantang menyuarakan kritik terkait berbagai isu di DPR dan pemerintahan yang dianggapnya merugikan rakyat.
Menanggapi hal tersebut, sosok yang akrab disapa RK ini pun memberi penjelasan.
Dikutip Tuturpedia.com dari akun X @ridwankamil, ia mengakui jika dirinya memang pernah menuliskan cuitan-cuitan bernada sinis kepada pemerintah.
“Dulu 12-15 tahun yang lalu sebelum jadi pejabat publik, saya memang aktif bermain Twitter (sekarang X). Sebagaimana nature-nya platform tersebut, saya berekspresi secara bebas. Kadang penuh kritik pedas, kadang nyindir, sering juga nyinyir. Sering saya katakan di mana-mana, dulu saya adalah netizen yang marah bahkan julid,” ujarnya.
Kini setelah dirinya menjadi pejabat publik, mantan Gubernur Jawa Barat itu pun menyadari jika perannya telah berubah.
“Tapi kemudian takdir membawa saya ke proses hidup yang lebih kompleks. Pada gilirannya Allah menakdirkan saya menjadi pejabat publik, dari wali kota sampai gubernur. Saya giliran balik dikritik, disindir, dinyinyiri di media sosial. Saya sering melihat diri saya yang dulu, netizen yang marah tadi. Bikin saya tersenyum dan sadar,” lanjutnya.
Menurutnya, apa yang ia lakukan di masa lalu adalah sebuah proses yang wajar.
“Konon setiap orang akan melewati fase-fase jadi tukang protes, anak muda yang rebel penuh kritik dan sinisme. Tapi semua orang juga berproses, harus menjadi lebih bijaksana dan tahu diri,” ungkapnya.
“Ibarat anak-anak yang selalu protes pada orang tuanya, remaja yang rebel, pemuda yang kritis dan sinis, pada saatnya akan jadi orang tua yang melihat dari sudut pandang yang berbeda. Yang akan bilang pada dirinya sendiri, ‘Oh gitu ya saya dulu’ dan ‘Ternyata begini rasanya di posisi ini’,“ sambung RK.
Suami dari Atalia Praratya ini pun mengakui kesalahannya dan meminta maaf karena menganggap dirinya saat itu kurang bijak.
“Bagaimanapun, untuk twit-twit saya yang lama, saya akui dulu saya kurang bijak dan mungkin kurang literasi bahkan kurang sopan. Saya mohon maaf jika ada pihak-pihak yang tersakiti, terkritik, tersindir, atau terhina dengan cara saya berekspresi. Semoga saya bisa lebih baik lagi ke depan. 2017-2018 saya pernah meminta maaf tentang hal-hal ini. Saya banyak belajar,” tambahnya.
“Saya tidak membela diri atau berusaha membenarkan. Itu memang saya yang dulu, saya yang kurang bijak,” ujarnya.
Terakhir, Ridwan Kamil pun mengajak para warganet untuk lebih berfokus menatap masa depan dibanding terus mengungkit sesuatu di masa lalu.
“Semua orang pernah protes, tapi proseslah yang akan membuatnya sukses. Katanya masa lalu tidak akan mengubah masa depan, tapi sebaliknya. Maafkan aku yang dulu. Mari kita move on,” pungkasnya.***
Penulis: Sri Sulistiyani
Editor: Annisaa Rahmah