Tuturpedia.com – Dalam grand final Clash of Champions yang diadakan oleh Ruangguru pada Sabtu (17/8/2024), Shakira Amirah berhasil meraih kemenangan setelah bertarung dengan penuh ketegangan melawan Axel.
Kompetisi ini berlangsung dengan sangat ketat, terutama saat menghadapi tantangan terakhir yang menjadi penentu kemenangan.
Jalannya Pertandingan Grand Final
Grand final Clash of Champions ini terdiri dari tiga tantangan yang harus dilalui oleh Shakira dan Axel.
Tantangan pertama, yang dikenal sebagai Numbers Blitz, menuntut kecepatan dan ketelitian dalam memilih angka yang tepat.
Shakira berhasil memenangkan tantangan ini dengan menggunakan taktik yang cermat, meskipun Axel sempat merasa percaya diri karena sejak kecil sudah akrab dengan angka.
Setelah unggul di tantangan pertama, Shakira kemudian menghadapi tantangan kedua yang disebut IQ Race. Di tantangan ini, kemampuan intelektual peserta diuji melalui serangkaian soal matematika dan logika.
Meskipun Shakira telah menunjukkan performa yang cemerlang sebelumnya, Axel berhasil membalik keadaan dan menyamakan skor menjadi 1-1.
Pertandingan akhirnya mencapai puncaknya di tantangan ketiga, The Emperor’s Minds. Tantangan ini menguji daya ingat dan strategi peserta dengan meminta mereka mengurutkan kaisar Romawi berdasarkan tahun kekuasaan mereka.
Shakira menunjukkan kekuatan mental yang luar biasa dan berhasil memenangkan tantangan terakhir ini dengan skor 25, unggul tipis dari Axel yang mengumpulkan 23 poin.
Dengan kemenangan ini, Shakira Amirah resmi dinobatkan sebagai juara Clash of Champions.
Profil Shakira Amirah
Shakira Amirah, seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) angkatan 2020, dikenal sebagai sosok yang berprestasi.
Dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebesar 3,82 dari skala 4.0, Shakira tidak hanya unggul di bidang akademik tetapi juga dalam berbagai kompetisi.
Di kampusnya, dia telah memenangkan beberapa penghargaan, termasuk Juara 1 Mahasiswa Berprestasi UI serta Juara 3 Mahasiswa Berprestasi UI tahun 2023.
Meskipun baru berusia 23 tahun, Shakira telah menulis 13 karya ilmiah yang terindeks di Scopus. Salah satu adalah penelitian berjudul Dropout Rate in Clinical Trials of Smartphone Apps for Diabetes Management: A Meta-Analysis.
Selain itu, Shakira juga pernah menjadi delegasi pada acara 73rd Session of World Health Organization (WHO) Regional Committee for the Western Pacific (RC WPRO) yang diselenggarakan di Manila, Filipina pada tahun 2022.
Shakira mengaku bahwa keinginannya untuk menjadi dokter terinspirasi dari kedua orang tuanya, yang juga merupakan dokter. Sejak usia lima tahun, ia sudah dikenalkan dengan dunia kedokteran.
Ayahnya, yang merupakan seorang dokter bedah saraf, sering memperkenalkan Shakira pada tata cara operasi, sehingga minatnya pada dunia kedokteran terus berkembang hingga saat ini.***
Penulis: Muhamad Rifki
Editor: Annisaa Rahmah