Tuturpedia.com – Prabowo Subianto berjanji akan melanjutkan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) ketika dirinya telah sah dilantik sebagai Presiden RI. Dia menyatakan komitmennya itu di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kawasan IKN, Kalimantan Timur, Senin (12/8/2024).
“Saya kira sudah berkali-kali saya sampaikan, saya bertekad untuk melanjutkan, kalau bisa menyelesaikan pembangunan di IKN,” ujar Prabowo.
Sebagai presiden terpilih, Prabowo menyadari keberlanjutan pembangunan IKN bukan perkara mudah. Tetapi ia percaya, dalam lima tahun ke depan, fungsi IKN sudah bisa dirasakan pemerintah dan masyarakat Indonesia.
“Beliau yang inisiasi, maka saya harus selesaikan walaupun saya tahu itu bukan pekerjaan yang sebentar. Ini pekerjaan yang lama, yang berat. Tapi saya percaya dalam tiga sampai lima tahun, fungsi dari ibu kota ini sudah bisa berjalan,” tegas Ketua Umum Gerindra ini.
“Saya bukan orang teknik, tapi saya empiris. Saya juga orang lapangan, saya juga banyak membangun. Saya kira kita optimis dan nanti akan kelihatan manfaat IKN ini. Walaupun masih banyak yang akan dikerjakan,” lanjutnya.
Menutup pernyataannya, Prabowo juga menegaskan komitmennya untuk berkantor di IKN setelah dilantik nanti.
“Namanya kalau ibu kota ya presiden ada di ibu kota,” katanya.
Jokowi Dorong Pembangunan untuk Menarik Investor IKN
Sementara itu, Jokowi menekankan pentingnya kawasan inti pemerintahan yang sedang dibangun di IKN, guna menarik lebih banyak investor.
“Pemerintah sudah memulai pembangunan di kawasan inti untuk gedung pemerintahan. Ini menunjukkan kuatnya keinginan kita untuk menyelesaikan fisiknya, yang berkaitan baik dengan Istana Presiden-Wakil Presiden, kemudian Kemenko, kemudian kementerian. Kita harapkan hal itu mendorong investor sebanyak-banyaknya untuk masuk ke investasi di IKN karena investasi di IKN ini adalah investasi masa depan, bukan sekarang,” ucap Jokowi.
Terkait dengan Keputusan Presiden (Keppres) mengenai pemindahan ibu kota, Jokowi menyatakan bahwa prosesnya tidak hanya menyangkut masalah administrasi, tetapi juga kesiapan lapangan.
“Nanti kita lihat karena itu menyangkut bukan administrasi saja, bukan masalah keppresnya atau perpresnya, tetapi proses di lapangan juga harus kita lihat, kesiapan di lapangan harus siap, kesiapan perpindahan. Ini pindah rumah saja kita itu waduh ribetnya, ini pindah ibu kota. Jadi jangan menggampangkan,” tegasnya.***
Penulis: Angghi Novita
Editor: Annisaa Rahmah