banner 728x250

Penyelenggara Minta Maaf atas Pembukaan Olimpiade Paris 2024 yang Dianggap Penistaan Agama

Penyelenggara minta maaf atas pembukaan Olimpiade Paris 2024 yang dikecam karena mengejek agama. Foto: unsplash.com/lucadgr
Penyelenggara minta maaf atas pembukaan Olimpiade Paris 2024 yang dikecam karena mengejek agama. Foto: unsplash.com/lucadgr
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Penyelenggara Olimpiade Paris 2024 telah menyampaikan permintaan maaf atas insiden yang terjadi selama upacara pembukaan akhir pekan lalu, Jumat, 26 Juli 2024.

Mereka menyatakan sangat menyesal jika ada pihak yang merasa terganggu akibat upacara pembukaan yang disebut sebagai berani dan unik, sambil menegaskan tidak ada niat untuk “tidak menghormati agama”.

Beberapa kelompok Katolik dan uskup di Prancis mengecam parade pembukaan tersebut, menyebutnya sebagai pertunjukan ejekan terhadap agama Kristen. 

Kritik utama ditujukan pada adegan yang melibatkan penari, waria, dan seorang DJ yang berpose mengingatkan pada Perjamuan Terakhir, saat Yesus bersama para rasulnya.

“Kami tidak pernah berniat menunjukkan rasa tidak hormat kepada kelompok agama mana pun,” kata Juru Bicara Olimpiade Paris 2024, Anne Descamps, Senin (29/7/2024). 

“Jika ada yang tersinggung, tentu saja kami sangat, sangat meminta maaf,” tambahnya.

Jolly, salah satu penanggung jawab acara, menolak anggapan bahwa adegan tersebut terinspirasi dari Perjamuan Terakhir. 

Menurutnya, adegan itu dimaksudkan untuk mempromosikan toleransi terhadap identitas seksual dan gender yang beragam.

Dalam parade tersebut, aktor Prancis Philippe Katerine tampil di atas piring saji perak, hampir telanjang dan dicat biru. Ia dimaksudkan untuk menjadi Dionysus, dewa anggur dan kesenangan Yunani, yang merupakan ayah dari Sequana, dewi Sungai Seine. 

“Idenya adalah untuk mengadakan pesta pagan besar yang dikaitkan dengan dewa-dewa Olympus,” jelas Jolly.

“Anda tidak akan pernah menemukan dalam karya saya keinginan untuk mengejek atau merendahkan siapa pun. Saya menginginkan upacara yang menyatukan orang-orang, yang mendamaikan, tetapi juga upacara yang menegaskan nilai-nilai Republik kita tentang kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan,” klaimnya.

Apa itu Perjamuan Malam Terakhir?

Perjamuan Malam Terakhir, sering disingkat sebagai Perjamuan Terakhir, adalah perjamuan terakhir yang, menurut catatan Injil, diberikan oleh Yesus kepada para rasulnya di Yerusalem sebelum penyaliban-Nya. 

Perjamuan Terakhir diperingati oleh umat Kristiani terutama pada hari Kamis Putih. Perjamuan Terakhir memberikan dasar alkitabiah untuk ekaristi, yang juga dikenal sebagai “Perjamuan Kudus” atau “Perjamuan Tuhan”.***

Penulis: Muhamad Rifki.

Editor: Annisaa Rahmah.