Tuturpedia.com – Meski harus takluk di hadapan Spanyol, keberhasilan timnas Georgia mencapai babak 16 besar EURO 2024 tetap menjadi prestasi yang diapresiasi besar-besaran oleh para pendukung di kampung halaman.
Bentuk apresiasi tersebut dibuktikan lewat sambutan luar biasa para pendukung di Tbilisi saat menyambut kepulangan timnas Georgia, Selasa (2/7/2024) malam waktu setempat, atas pencapaian apik tim meski baru pertama kali tampil di turnamen berskala besar.
Antusiasme para pendukung jelas bisa dibenarkan, mengingat Georgia berhasil melaju ke fase gugur usai menunjukkan sederet penampilan menarik sepanjang fase grup.
Bahkan, mereka berhasil menaklukkan Portugal dengan skor akhir 2-0 pada matchday terakhir Grup F, yang membawa mereka lolos ke babak 16 besar sebagai salah satu dari empat tim peringkat ketiga terbaik.
“Kami kalah di babak 16 besar, namun kami memenangkan hati orang-orang di seluruh media,” tulis akun @Ann*** di X.
Dalam parade pemain di Tbilisi yang dihadiri ribuan pendukung, para pemain diarak dengan menaiki bus atap terbuka untuk menyapa para pendukung sepanjang jalan. Setelah itu, mereka tampil di atas panggung besar yang dibangun di Freedom Square.
Acara tersebut turut dihadiri oleh sang presiden, Salome Zourabichvili, yang hadir untuk menonton secara langsung semua pertandingan Georgia selama masih berkompetisi di EURO 2024.
Tak hanya jadi acara untuk menyambut kepulangan timnas Georgia, malam itu juga menjadi seremoni penganugerahan penghargaan tertinggi untuk warga sipil bagi setiap pemain.
Girgio Bendeliani, menjadi salah satu pendukung yang memadati Freedom Square sembari menggendong putrinya malam itu.
“Negara sedang bersukacita. Saya juga sangat senang sebagai seorang warga biasa Georgia,” ungkap pria tersebut, dilansir Tuturpedia.com dari ESPN pada Kamis (4/7/2024).
Debut sukses, Georgia di ajang EURO 2024 turut mengobarkan harapan para pendukung bahwa negara kecil mereka, yang tercatat hanya punya 3,7 juta penduduk, bisa bersaing dan bahkan disejajarkan dengan negara-negara elite lainnya di kemudian hari.
“Saya rasa sekarang kemenangan baru akan dimulai. Sepak bola kami lahir dan hidup kembali,” tandas seorang penggemar, Nodar, yang turut jadi bagian dari euforia di Tbilisi malam itu.***
Penulis: K Safira.
Editor: Annisaa Rahmah.