Tuturpedia.com – Meskipun penggemar Inggris puas tim kesayangan mereka “hanya” melawan Slovakia di babak 16 besar EURO 2024, Jude Bellingham justru punya pikiran berbeda.
Justru menurut Bellingham, Inggris harus tetap berhati-hati bahkan ketika melawan tim yang dipandang sebagai kelas teri di ajang EURO 2024 ini dan Slovakia adalah salah satunya.
Sebelum bertemu Inggris di babak 16 besar EURO 2024, Slovakia berada di Grup E dan mengakhiri fase grup dengan mengantongi jumlah poin yang sama seperti halnya tim-tim lain di grup tersebut, yaitu 4 poin.
Berkat keunggulan selisih gol dari Ukraina, Slovakia pun lolos ke babak 16 besar sebagai salah satu tim peringkat ketiga terbaik.
Berada di depan Inggris yang bertabur bintang dan sejarah berkompetisi di level tinggi yang lebih panjang, tak pelak jika Slovakia pun dipandang sebagai lawan enteng.
Dalam episode Lions Den yang rilis Kamis (26/6/2024) kemarin, Bellingham sudah menerka bahwa orang-orang langsung memprediksi Three Lions bisa menang mudah lawan Slovakia.
“Tentu saja tidak begitu karena mereka (Slovakia) akan jadi jenis ancaman yang berbeda dan akan sulit untuk didobrak,” ujar gelandang yang baru saja menginjak usia 21 tahun pada Sabtu (29/6/2024) itu.
Nyatanya, fase grup EURO 2024 telah membuktikan bahwa sejumlah tim yang dipandang sebagai tim medioker atau underdog mampu memberikan kejutan menarik kala dihadapkan dengan tim raksasa, layaknya pertarungan David melawan Goliat.
Slovakia sendiri telah menciptakan guncangan kala menundukkan Belgia 1-0 di matchday pertama.
“Kami bisa menciptakan masalah untuk negara-negara yang lebih bergengsi. Kami adalah kisah Cinderella di fase grup,” ujar pelatih Slovakia, Francesco Calzona, usai kemenangan itu.
Georgia juga jadi salah satu contoh lewat kemenangan mengejutkan 2-0 atas Portugal di matchday terakhir fase grup.
Berkat kemenangan itu, Georgia pun sukses mengamankan tiket ke fase gugur lewat jalur tim peringkat ketiga terbaik.
Pelatih Georgia, Willy Sagnol, menilai bahwa salah satu faktor di balik keberhasilan itu adalah fakta bahwa tim underdog punya tekanan yang lebih kecil. Alhasil, mereka bisa tampil mati-matian.
“Sulit kalau Anda Prancis, Inggris, Spanyol, Portugal, karena Anda ada di bawah tekanan, karena orang-orang berharap Anda menang,” jelas Sagno, menegaskan perbedaan antara tim underdog dengan tim besar.***
Penulis: K Safira.
Editor: Annisaa Rahmah.