Tuturpedia.com – Beredar video detik-detik oknum dinas perhubungan (dishub) yang menghapus tanda parkir gratis di sebuah minimarket hingga menjadi perbincangan warganet di media sosial.
Dikutip Tuturpedia.com, Sabtu (29/6/2024), video yang diposting akun TikTok @sekotongmendunia pada Kamis (27/6/2024) ini memperlihatkan petugas dishub yang menyemprotkan cat di bagian keterangan mengenai ‘parkir gratis’.
Akibatnya, bagian keterangan tersebut pun menjadi tertutup. Sayangnya, sejak artikel ini diterbitkan, masih belum diketahui lokasi pengambilan video tersebut.
Banyak yang mempertanyakan alasan oknum dishub tersebut yang menutup tulisan parkir gratis di sebuah minimarket. Bahkan ada beberapa warganet yang juga mengecam dan protes atas aksi dari oknum ini.
Adapun beredarnya video tersebut hingga ramai diperbincangkan membuat Dinas Perhubungan DKI Jakarta ikut buka suara.
Kepala Unit Pengelola Perparkiran Dishub DKI Jakarta yakni Aji Kusambarto membantah bahwa aksi yang terekam oleh kamera itu dilakukan oleh anak buahnya.
Ia juga memastikan jika peristiwa itu tidak terjadi di Jakarta, hal itu berdasarkan pada seragam dan lambang lengan yang menunjukkan bukan anggota Dishub DKI Jakarta.
“Dari seragam dan lambang di lengan itu bukan anggota Dishub DKI Jakarta,” ucap Aji Kusambarto, Jumat (28/6/2024).
Senada dengan Aji Kusambarto, Anak Buah Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi, Haryanto mengaku tak mengetahui lokasi pasti anggota dishub yang menghapus tanda parkir gratis.
“Maaf, logo lambang daerahnya tidak terlihat jelas,” ujarnya.
Sementara itu, muncul dugaan jika oknum petugas dishub yang mengenakan pakaian kemeja biru dilengkapi rompi oranye itu merupakan anggota dishub dari Lombok.
Seperti diketahui, banyak yang sudah memperdebatkan soal aturan parkir di Indomaret yang kerap dipalak oleh juru parkir (jukir) liar.
Padahal menurut Marketing Communication Executive Director Indomaret, Bastari Akmal mengatakan bahwa pihaknya tak pernah membebankan biaya parkir pada para konsumen.
Namun kerap kali ada pemuda di sekitar tempat perbelanjaan itu yang datang untuk membantu memarkirkan kendaraan konsumen.
Nah jika begitu, menurut Bastari, semua kembali pada kesediaan masing-masing, apabila konsumen merasa terbantu dengan hadirnya para pemuda tersebut, maka bisa boleh saja memberi biaya Rp1000 sampai Rp2000.
“Kalau merasa terbantu diparkirkan, dijagain, dibantuin, kasih tip Rp1.000 Rp2.000 ya monggo. Kalau konsumen enggak mau bayar ya enggak apa-apa karena parkirnya gratis,” jelas Bastari.***
Penulis: Niawati.
Editor: Annisaa Rahmah.