banner 728x250
News  

Tak Ada PJU, Jalan Lingkar Baru Menuju Pasar Sidomakmur Diduga Kerap Dijadikan Tempat Pacaran 

Jalan Lingkar Baru diharapkan ada penerangan jalan. Foto: Dok. Lilik Yuliantoro
Jalan Lingkar Baru diharapkan ada penerangan jalan. Foto: Dok. Lilik Yuliantoro
banner 120x600
banner 468x60

Jateng, Tuturpedia.com – Sebagian masyarakat pengguna kendaraan roda dua maupun roda empat yang melintas di Jalan Lingkar Baru yang menghubungkan wilayah Kelurahan Beran, Gabus (Kelurahan Mlangsen) dan Desa Kamolan, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, berharap ada penerangan.

Hal tersebut disampaikan oleh Agus warga Kecamatan Blora Kota saat melintasi serta melihat warga yang sedang bermain layang-layang di kawasan tersebut pada Selasa (25/6/2024) sore.

“Alangkah baiknya jalan ini jika nantinya ada wacana kembali untuk direvitalisasi, mohon untuk sementara dari pemerintah kabupaten melalui dinas terkait, memberikan penerang jalan umum (PJU), karena gelap gulita kalau malam hari,” ucap Agus.

Lebih lanjut, menurutnya, keberadaan PJU tak hanya menerangi jalanan di malam hari, namun juga dapat membuat pengguna jalan merasa lebih aman ketika melintas.

“Pada intinya, kami sebagai pengguna jalan dan saat melintasi usai magrib maupun isya selalu was-was jika melintas di malam hari,” sambungnya.

“Sebab, kondisi jalan yang gelap dapat menjadi kesempatan bagi orang-orang yang tak bertanggung jawab untuk melakukan aksi kejahatan,” ungkapnya.

Dia pun mengatakan perihal kekhawatirannya yang bisa saja terjadi aksi kejahatan di kawasan tersebut lantaran jauh dari pemukiman penduduk.

“Ya dikhawatirkan dapat dijadikan oknum yang tak bertanggung jawab untuk aksi kejahatan saat malam hari. Karena jalan ini lumayan jauh dari pemukiman penduduk, terutama bagi pengendara roda dua,” tuturnya.

Agus kemudian berharap instansi terkait dapat memberikan PJU supaya warga yang melintas tidak was-was.

“Mudah-mudahan saja instansi terkait bisa menambah PJU. Sehingga kami tak was-was lagi. Karena memang jalan ini letaknya juga lumayan jauh dengan pemukiman penduduk,” kata dia.

“Minimalnya, jika jalan ini ada penerangan yang cukup memadai, bisa meminimalisasi niat kurang baik dari seseorang. Apalagi jalan ini juga jalan penghubung. Dan pernah dengar dari warga juga diduga kerap dijadikan tempat pacaran,” tandasnya.***

Kontributor Jawa Tengah: Lilik Yuliantoro.

Editor: Annisaa Rahmah.