Tuturpedia.com – Di Indonesia, hewan kapibara (capybara) sering disebut “mas bro”. Sebutan itu dimulai dari meme yang dibuat oleh pemilik akun Dio Cinta Marinette II. Meme itu tersebar di grup Facebook Dokumen Asli Upgrade 8TB: Not For Sale pada 19 Januari 2023 lalu.
Hal itu karena kapibara tampak bisa bersosialisasi dengan berbagai macam spesies hewan. Mulai dari hewan mamalia, unggas, bahkan dengan predator.
Pembawaannya yang tenang dengan siapapun membuatnya memiliki aura yang friendly untuk disebut mas bro.
Namun, selain karakternya yang sosialis, ternyata kapibara juga memiliki 3 keunikan yang tidak banyak diketahui orang.
1. Hewan Pengerat Terbesar di Dunia
Meskipun tampak imut dan menggemaskan, kapibara ternyata berukuran dua kali lebih besar dari berang-berang sesama hewan pengerat.
Panjang tubuhnya mencapai 106-134 cm dengan berat badan 35-66 kg. Hal itu menjadikan kapibara hewan pengerat terbesar di dunia.
2. Kebiasaan Makan yang Unik
Tahukah kalian? Karena rumput makanan mereka susah dicerna, mereka makan kotoran mereka sendiri di pagi hari.
Hal itu karena kotoran mereka kaya akan protein dari tingginya mikroba yang mencerna makanan mereka di hari sebelumnya.
Karena rumput yang biasa mereka makan susah dicerna, mereka akhirnya makan kotoran mereka di pagi hari lantaran lebih mudah dicerna. Namun, mereka juga makan rerumputan sebelumnya.
3. Hewan yang Sosialis
Kapibara umumnya hidup dalam kawanan besar yang berisi lebih dari 40 hewan. Kapibara juga sering terlibat dalam hubungan simbiosis dengan hewan lain.
Burung, misalnya, yang dapat bertengger di atas tubuhnya dan memakan serangga yang ada pada bulu kapibara. Burung itu pun mendapatkan makanannya sekaligus membantu kapibara membersihkan dirinya.
Sifat sosialis ini juga bisa membantu kapibara melindungi dirinya dari pemangsa.
Kapibara tersebar di bagian utara dan tengah Amerika Selatan. Ada juga sebagian kecil di Florida.
Namun, di Indonesia, kalian bisa melihatnya di Taman Margasatwa Ragunan, Lembang Park and Zoo, Batu Secret Zoo, dan Taman Safari Bogor.
Penulis: Ainusshoffa Rahmatiah
Editor: Al-Afgani Hidayat















