banner 728x250

Wartawan Senior di Kabupaten Blora Maju di Pilkada 2024, Alasannya Terjun ke Politik Bikin Kagum!

TUTURPEDIA - Wartawan Senior di Kabupaten Blora Maju di Pilkada 2024, Alasannya Terjun ke Politik Bikin Kagum!
banner 120x600
banner 468x60

Jateng, Tuturpedia.com – Seorang tokoh wartawan senior di kabupaten Blora, Jawa Tengah, yang telah bergelut selama dua dekade dalam dunia jurnalistik memutuskan untuk terjun ke dunia politik, yakni ingin mendaftar bakal calon Bupati dalam kontestasi Pilkada 2024.

Dia adalah Gatot Aribowo, mantan wartawan di Papua. Saat ditemui oleh awak media ini pada Selasa (21/05/2024) siang, menyampaikan beberapa hal.

“Wartawan itu kan menulisnya kata-kata, tapi kalau politisi kan menulisnya dengan asa, yakni memberi janji memberi harapan, baik itu harapan palsu, harapan yang bisa diwujudkan kan asa itu,” ucapnya.

Terkait dirinya yaang bakal melenggang maju di Pilkada 2024, pihaknya pun ungkapkan ingin mewarnai dunia politik dan demokrasi di Kabupaten Blora.

“Saya memanfaatkan momentum untuk mewarnai politik dan demokrasi di kabupaten Blora. Jadi, banyak temen-temen yang (bertanya-tanya), kenapa sih calonnya dari itu-itu saja. Hal itu karena apa? Iya, karena dari kalangan lain kan nggak berani,” ungkapnya.

“Padahal dulu dalam sejarahnya, kalangan wartawan kan menguasai perpolitikan juga. Banyak tokoh-tokoh politik jaman dulu itu dari wartawan, seperti Agus Salim, dan lain sebagainya. Pada intinya, banyak sekali dari tokoh-tokoh pers yang jadi politisi,” jelasnya.

Tak hanya itu, dirinya juga menyentil demokrasi di Presiden kedua Indonesia yang menjabat dari 1967 hingga 1998, yakni Soeharto.

“Jaman sekarang enak, karena sekarang ini, kan ada momen demokrasi langsung. Kalau dulu di jaman Presiden Soeharto kan nggak bisa, dan kalau nggak Tentara atau Polisi nggak bisa jadi pejabat, nggak bisa jadi seorang pemimpin,” terangnya.

Menurutnya, di zaman demokrasi ini, termasuk pada Pilkada 2024, semua orang punya kesempatan untuk menjadi pemimpin, serta hak memilih dan dipilih.

“Wartawan juga punya kesempatan yang sama untuk jadi pemimpin. Kenapa nggak menggunakan momentum ini untuk kontes? Entah itu nanti diambil atau tidak, terpilih atau tidak itu kan urusan soal nanti. Artinya kita punya tanggung jawab juga untuk mewarnai. Karena kita juga punya hak untuk dipilih,” terangnya.***

Kontributor Jawa Tengah: Lilik Yuliantoro

Editor: Nurul Huda