Jateng, Tuturpedia.com – Dinas Pangan Pertanian Peternakan Perikanan (DP4) di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, telah menginisiasi Gerakan Sejuta Kotak Umat (GESEKU) sebagai upaya untuk memanfaatkan kotoran ternak secara efektif.
Pemanfaatan kotoran ternak dinilai memiliki dampak positif yang signifikan terhadap pertanian dan lingkungan di daerah ini.
Kepala Dinas P4 Kabupaten Blora, Ngaliman berikan penjelasan terkait hal ini ke Tuturpedia pada Jumat (17/5/2024).
“Di tahun 2023 saja, sudah diperoleh kurang lebih 1800-an, kotak. Dan di tahun 2024 ini, kita akan mulai lagi ‘GESEKU’. Nantinya kita gerakannya melibatkan mulai dari Penyuluh, PKK, Kepala Desa (berkaitan dengan anggaran Desanya), termasuk didukung oleh Camat, kemudian dari TNI maupun Polri,” jelas Ngaliman.
Lebih lanjut, dia berharap agar pada 2024 ini akan memberi dampak yang lebih besar lagi sehingga Blora menjadi tempat dengan penggunaan pupuk organik yang luar biasa.
“Alhamdulillah tadi juga telah mengumpulkan koordinator penyuluh dari masih-masing kecamatan se-Kabupaten Blora, untuk menindaklanjuti dari GESEKU ini,” ucapnya.
Ketika disinggung terkait pelaksanaan GESEKU di tingkat kecamatan dan bagaimana dengan antusiasme masyarakat, khususnya petani dan peternak.
“Ini sudah berjalan di seluruh wilayah kecamatan se-Kabupaten Blora. Dan, Alhamdulilah antusiasnya masyarakat, petani, peternak bagus. Karena apa? Karena dengan dia membuat kotak secara mandiri tanpa kita biayai untuk membuat kotak, itu aja sudah luar biasa bagi kami,” ungkapnya.
Oleh karena kemandirian masyarakat itu, Dinas P4 hadir untuk berikan pelatihan dan bantuan probiotiknya secara gratis. Dengan begitu, manfaatnya akan didapat oleh banyak warga.
Selain itu, dia juga ungkapkan soal kendala terkait pelaksanaan GESEKU di Blora ini. “Iya, Kendalanya memang finasial. finansial di petani.”
“Kadang-kadang itu kan tidak semuanya mampu yang memiliki ternak itu untuk membuat kotak yang bagus, tapi walaupun sederhana misalkan dari kayu yang nggak dipakai, papan yang tidak dipakai atau dari terpal itu nggak papa. Jadi, semuanya bisa, yang penting adalah ruhnya (pengetahuan) membuat organik bisa dilaksanakan,” terangnya.
Terlepas dari itu, tentunya apa yang dilakukan oleh DP4 ini patut diacungi jempol. Dengan demikian, pemanfaatan kotoran ternak untuk pertanian di Blora bukan hanya sekadar inisiatif, melainkan juga langkah nyata menuju pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Dukungan terhadap GESEKU dapat berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan serta meningkatkan kesejahteraan petani di kota dengan julukan penghasil minyak dan jati ini.***
Adv Dinkominfo Blora
Kontributor Jawa Tengah: Lilik Yuliantoro
Editor: Nurul Huda