Tuturpedia.com – Kecelakaan bus di Subang yang disebabkan oleh kondisi kendaraan yang tidak layak masih menyisakan duka yang mendalam bagi banyak pihak.
Sebelumnya diketahui, bus pariwisata ini membawa rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok yang hendak menggelar acara perpisahan atau wisuda di Bandung, Jawa Barat.
Tercatat sebanyak 11 orang tewas dalam kecelakaan maut tersebut, 9 orang di antaranya merupakan siswa sedang 1 orang guru dan 1 lainnya warga lokal.
Salah satu siswa yang menjadi korban dalam kecelakaan bus di Subang ini ialah Dimas Aditya dan Mahesya Putra. Kedua siswa ini merupakan sahabat sejak lama.
Keduanya diketahui sempat menjadi kuli pasir untuk membayar uang acara perpisahan sebesar Rp800.000.
Baik Dimas dan Mahesya tak mau membebankan kedua orang tuanya, sehingga mereka memilih bekerja sebagai kuli angkut pasir untuk membayar biaya perpisahan sendiri.
Hal ini diungkapkan oleh Bibi dari Dimas Aditya yang bernama Mariah. Bibi dari mendiang menyebutkan bahwa Dimas merupakan sosok pelajar yang pekerja keras.
Ia dan rekannya Mahesya Putra rela menjadi kuli demi mengikuti acara perpisahan sekolah. Mariah mengaku tak menyangka keponakannya akan menjadi korban dalam kecelakaan bus di Subang.
Sama seperti Dimas, Mahesya juga dikenal sebagai siswa yang penurut dan pekerja keras, ia bahkan sudah menjadi tulang punggung keluarga sepeninggal sang ayah.
Mahesya dan Dimas memiliki mimpi ingin membahagiakan kedua orang tuanya kelak jika lulus, keduanya ingin bekerja dan meringankan beban kedua orang tuanya.
“Dimas anaknya baik, namanya dia kan baru 4 tahun ditinggal bapaknya, dia pengen sekolah, pengen lulus, pengen jadi kepala ini, kan punya adik, dua tuh masih kecil-kecil yatim dia,” ujar Mariah sembari menunjukkan adik dari Dimas.
Wanita berhijab ini menyebutkan jika Dimas sangat senang bisa mengikuti wisuda, ia bahkan bercerita pada sang ibu ingin kerja.
“Makanya dia senang banget kemarin wisuda. Dia bilang sama ibunya, ‘Umi Dede sudah lulus, Dede mau kerja.’ Cuma cita-citanya pengen kerja,” lanjut Mariah.
Sebelum berangkat, Dimas diketahui rela menjadi kuli angkut pasir bersama temannya yang bernama temannya.
“Sebelumnya, dia kan mau ini ya mau jalan-jalan, istilah mau wisuda, dia malah ikut ini dulu, kuli apa tuh pasir sama temannya, sama yang ini meninggal juga,” terang bibi korban.
Jenazah Dimas Aditya dan Mahesya akan dimakamkan di TPU Islam Depok. Adapun proses pemakaman diwarnai isak tangis keluarga dan rekan almarhum.***
Penulis: Niawati
Editor: Nurul Huda