banner 728x250
Health  

Memperingati Hari TBC Sedunia, Dinkes Bolmong Giatkan Program Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis 

Dinkes Bolmong peringati Hari TBC Sedunia. Foto: Istimewa
Dinkes Bolmong peringati Hari TBC Sedunia. Foto: Istimewa
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Hari TBC (tuberkulosis) sedunia diperingati pada Minggu, 24 Maret 2024.

Dinas kesehatan (Dinkes) Bolaang Mongondow (Bolmong), berkomitmen untuk menggiatkan program Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis (GIAT) dari pemerintah pusat.

Ketut Kolak sebagai Kepala Dinkes Bolmong menyampaikan, berdasarkan Global TB Report 2023, saat ini Indonesia menduduki peringkat kedua di dunia setelah negara India dengan estimasi kasus TBC baru sebanyak 1.060.000 kasus.

TUTURPEDIA - Memperingati Hari TBC Sedunia, Dinkes Bolmong Giatkan Program Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis 
Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis. Foto: Istimewa

Disebutkan juga bahwa tingkat kematiannya mencapai 134.000 per tahun.

“Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,” ucap Ketut Kolak.

Lebih lanjut, Kolak mengatakan, TBC adalah penyakit kronis yang menular sekaligus mematikan. Ada sekitar 17 orang per jam meninggal akibat TBC.

Adapun salah satu cara yang bisa dilakukan, lanjut Kolak, ialah dengan menemukan semua kasus TBC lalu mengobatinya sampai sembuh. Sehingga penularan TBC bisa dihentikan.

“Upaya-upaya penanggulangan TBC tersebut merupakan pekerjaan rumah bagi semua pihak, tidak hanya sektor kesehatan saja tetapi sektor non kesehatan juga harus terlibat. Dibutuhkan kolaborasi dan kerja sama multi-pihak dengan suatu gerakan untuk mencapai Indonesia Akhiri TBC,” tutur Ketut Kolak.

Lain daripada itu, TBC juga merupakan penyakit kronis yang bisa menular dengan mudah, lewat udara yang berpotensi menyebar di lingkungan keluarga, tempat kerja, sekolah, serta tempat umum lainnya.

“Pengobatan TBC tidak mudah, dengan adanya kemungkinan efek samping obat dan memerlukan waktu pengobatan yang tidak sebentar, paling tidak sekitar 6 bulan,” ujar Ketut Kolak.

Dia pun menerangkan kembali, jika TBC tidak ditangani sampai tuntas, dapat menyebabkan resistansi obat (kebal obat).***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses