Tuturpedia.com – Aksi penembakan di Moskow secara massal terjadi di sebuah gedung hingga menewaskan ratusan orang pada Jumat (22/3) malam.
Penembakan di Moskow ini diklaim didalangi oleh kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Selain fakta tersebut, masih ada fakta lainnya seputar aksi ini.
Dihimpun Tuturpedia.com dari berbagai sumber pada Minggu (24/3/2024), berikut fakta lain seputar penembakan di Moskow secara massal ini.
Kronologi Penembakan
Kronologi penembakan ini bermula pada Jumat (22/3). Sejumlah pria bersenjata menyerbu masuk lobi gedung korban yang dipenuhi oleh sekitar 6000 orang.
Penyerangan terjadi beberapa menit sebelum band rock veteran Picnic dijadwalkan tampil di atas panggung.
Pria bersenjata itu menembakkan peluru berupa bom molotov. Kemudian api dan kepulan asap pun membumbung ke langit kemudian fasad aula terbakar.
Jumlah Korban 133 Orang
Jumlah korban yang disebabkan oleh penembakan massal ini diperkirakan menewaskan sekitar 133 orang.
Menurut Gubernur wilayah Moskow Andrei Vorobyov mengatakan 133 jenazah ditemukan dari reruntuhan dalam 24 jam dan para dokter masih berjuang menyelamatkan nyawa sekitar 107 orang.
“Baik dokter Moskow maupun dokter di wilayah moskow berjuang demi nyawa 107 pasien, warga negara kami, 133 orang dianggap meninggal hari ini, angka ini sudah diketahui. Kami telah mengidentifikasi 50 di antaranya.,” ujar Andrei Vorobyov.
11 Orang Ditahan
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa pihak berwenang telah menahan total 11 orang terkait penyerangan massal itu.
AS Sebelumnya Ingatkan Aksi Teror
Sebelum insiden penyerangan massal terjadi, pemerintah Amerika Serikat (AS) sempat mengingatkan otoritas Rusia pada awal Maret lalu terkait kemungkinan serangan teroris yang menargetkan ‘pertemuan besar’ di Moskow, Rusia.
Peringatan dari pihak AS itu disampaikan oleh juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Adrienne Watson.
“Awal bulan ini, pemerintah AS mendapat informasi tentang rencana serangan teroris di Moskow yang berpotensi menargetkan pertemuan besar, termasuk konser-konser dan Washington membagikan informasi ini kepada otoritas Rusia,” kata Watson.
Pemerintah Rusia-Ukraina dan Amerika Serikat Beri Respons Terkait Penyerangan
Pihak Gedung Putih buka suara terkait penyerangan massal yang terjadi di Moskow Rusia. Menurut pihak Amerika Serikat, penyerangan itu bukan tanda-tanda dari konflik di Ukraina.
Hal itu disampaikan oleh John Kirby selaku Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS. “Saat ini tidak ada indikasi bahwa Ukraina atau warga Ukraina terlibat dalam penembakan tersebut,” kata John Kirby.
Selain itu, pihak Pemerintahan Rusia-Ukraina juga ikut memberikan respons. Menurut pemerintah Rusia-Ukraina, seluruh komunitas internasional harus mengutuk kejahatan keji ini. Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.***
Penulis: Niawati
Editor: Nurul Huda