Tuturpedia.com – Viral di media sosial seorang siswi SMP di Lampung Utara disekap dan dirudapaksa oleh sepuluh orang pria selama tiga hari.
Dikutip Tuturpedia.com dari berbagai sumber, Jumat (15/3/2024), peristiwa rudapaksa melibatkan anak di bawah umur kembali terjadi, kali ini di Desa Tanjung Baru, Kecamatan Bukit Kemuning, Kabupaten Lampung Utara pada Rabu (14/2).
Siswi SMP berinisial NA disekap dan dirudapaksa selama tiga hari dalam gubuk. Awal mula insiden ini terjadi saat korban dijemput untuk menonton pertandingan futsal.
Namun, ternyata korban malah dibawa ke gubuk di perkebunan Desa Tanjung Baru.
Kronologi tersebut dijelaskan oleh Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadilah Astutuk.
“Pada tanggal 14 Februari 2024 lalu, sekitar pukul 14.00 WIB, korban dijemput oleh D yang katanya akan mengantarkan korban bermain futsal. Namun di jalan, dia malah dibawa ke sebuah gubuk,” kata Kombes Umi Fadillah Astutik.
Korban juga dicekoki miras, setelah itu disekap selama tiga hari tanpa diberi makan.
“Setelah tiba, rupanya di sana sudah menunggu 9 pelaku lainnya. Korban ini diajak masuk kemudian diajak mengkonsumsi minuman keras hingga dirinya mabuk,” lanjutnya.
Mirisnya lagi, korban bahkan dirudapaksa oleh sepuluh orang pelaku.
“Pelaku D ini kemudian memperkosa korban, korban ini dipegangi sehingga tidak bisa melawan. Perbuatan ini diikuti para pelaku lainnya secara bergiliran,” terangnya.
Menurut penuturan sang ibu, Leni, NA ditemukan di gubuk tersebut pada Sabtu (17/2) dengan kondisi yang memprihatinkan usai keluarga dan warga melakukan pencarian.
“Anak kami itu sudah tergeletak aja saat ditemukan, sudah nggak berdaya, nggak dikasih makan 3 hari, cuma dikasih minuman keras aja,” kata Leni.
Usai kejadian tersebut, kondisi NA masih belum stabil, dia kerap kali tak mau berbicara dan kadang histeris. Siswi SMP itu bahkan pernah mengutarakan keinginannya untuk mengakhiri hidup.
“Kadang dia mau ngomong, tapi kadang-kadang teriak histeris. Lebih banyak di kamar saja, takut katanya. Dia juga pernah bilang pingin bunuh diri saja, dua kali itu. Makanya sekarang harus dijagain terus,” lanjut Leni.
Sementara itu, Polres Lampung Utara sudah menangkap 6 dari 10 pelaku rudapaksa dan penyekapan. Keenam pelaku itu saat ini sudah ditahan di Mapolres setempat.
Dua dari enam orang pelaku berinisial AD dan AP ditangkap pada 25 Februari usai melarikan diri ke Sumatera Selatan.
Sedangkan ketiga pelaku lainnya ditangkap pada 5 Maret 2024 di Lampung Utara, mereka berinisial MC, DN dan RF.
Satu orang pelaku terakhir berinisial AL ditangkap pada 8 Maret 2024 di Lampung Utara. Empat orang pelaku lainnya masih dalam pencarian dan dinyatakan buron atau DPO.***
Penulis: Niawati
Editor: Nurul Huda
