Tuturpedia.com – Banjir akibat hujan lebat dan angin kencang telah merendam setidaknya 10 wilayah di Kota Semarang pada hari Kamis (14/3/2024).
Bencana alam tersebut terjadi akibat adanya cuaca ekstrem yang terjadi di Semarang, di mana hujan intensitas sedang-deras yang mengguyur sejak hari Rabu (13/3/2024) sepanjang hari.
Cuaca buruk itu pun akhirnya menyebabkan volume air sungai meningkat dan ditambah air kiriman gelombang tinggi di wilayah pesisir pantai utara.
Endro Martanto, selaku dan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mengatakan jika genangan banjir di beberapa titik memiliki ketinggian yang bervariasi antara 20 hingga 70 sentimeter.
Bukan hanya banjir, Endro juga menyebutkan jika telah terjadi setidaknya 10 kejadian tanah longsor dan setidaknya ada sebanyak 11 pohon tumbang akibat hujan lebat dan angin kencang yang terjadi sejak hari Selasa (12/3/2024) sore.
“Memang sejak beberapa hari terakhir Semarang dilanda kembali hujan deras. Bahkan disertai angin yang relatif kencang,” ujar Endro.
Kejadian pohon tumbang tersebut diketahui menimpa rumah warga, seperti di wilayah Ngaliyan dan Gunung Pati. Namun, kejadian tersebut sudah diatasi oleh pihak BPBD dengan melakukan evakuasi pohon tumbang dan melakukan penghitungan kerugian untuk selanjutnya mendapatkan BTT (Bantuan Tidak Terduga) dari Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.
Menurut penuturannya, hingga saat ini tidak ada korban jiwa atas bencana hidrometeorologi yang terjadi di Kota Semarang tersebut.
Penanganan BNPB atas Bencana Hidrometeorologi di Semarang
Untuk menangani bencana hidrometeorologi yang terjadi di Semarang, BNPB telah mengerahkan petugas gabungan reaksi cepat untuk melakukan evakuasi warga terdampak banjir. Pemerintah daerah juga telah mendirikan posko darurat sejak hari Rabu (13/3/2024) malam.
Posko darurat yang dibangun meliputi pengawasan evakuasi, logistik, dapur umum, hingga pusat komunikasi.
Pemerintah dan BNPB juga telah mengoperasikan dua unit mesin pompa portable yang digunakan untuk mengurangi volume air banjir yang masih menggenangi beberapa ruas jalan utama hingga pemukiman warga di Kota Semarang.
Melihat kondisi lapangan yang hingga saat ini masih terguyur hujan, BNPB menghimbau masyarakat Semarang untuk sementara mengurangi aktivitas di luar rumah, tidak berteduh dan memarkirkan kendaraan di bawah pohon besar.***
Penulis: Anna Novita Rachim.
Editor: Annisaa Rahmah.