banner 728x250
Sports  

Liverpool Mainkan ‘Anak Bawang’ untuk Jadi Juara Carabao Cup, Klopp: Trofi Paling Spesial

TUTURPEDIA - Liverpool Mainkan ‘Anak Bawang’ untuk Jadi Juara Carabao Cup, Klopp: Trofi Paling Spesial
Liverpool mainkan empat pemain muda di final Carabao Cup. Foto: X.com/carabao_cup
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Momok cedera memaksa pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, harus bertindak kreatif saat menentukan skuadnya di final Carabao Cup, Minggu (25/2).

Hasilnya, terdapat sejumlah pemain muda dengan pengalaman minim di tim utama yang tampil melengkapi skuad Liverpool malam itu.

Meski begitu, kepercayaan yang diberikan Klopp kepada para “anak bawang” malam itu terbayar tuntas setelah Liverpool sukses memboyong trofi juara Carabao Cup dengan mengalahkan Chelsea 1-0 di extra time.

Sepanjang pertandingan, Klopp memasukkan James McConnel (19 tahun), Bobby Clark (19 tahun), dan Jayden Danns (18 tahun) untuk menggantikan para pemain yang lebih senior.

Tak hanya sampai di situ, sang pelatih juga memasukkan Jarell Quansah (21 tahun) saat paruh kedua extra time dimulai untuk mengakhiri kebuntuan berkepanjangan di Wembley malam itu.

Yang menakjubkan, keempat pemain muda itu terlihat tenang selama tampil di atas lapangan terlepas dari tekanan besar yang pasti juga mereka rasakan.

League Cup alias Carabao Cup boleh jadi trofi domestik paling tidak bergengsi di Inggris. Meski demikian, Klopp yang telah memenangkan sederet trofi besar bersama Liverpool dan Borussia Dortmund tetap menilai kemenangan malam itu sebagai hal yang spesial.

“Saya diberi tahu bahwa Anda tidak memenangkan trofi dengan (memainkan) anak-anak. Tulis lagi. Lebih dari 20 tahun (sebagai manajer), inilah trofi paling spesial yang pernah saya menangkan,” tegas Klopp.

Sebelum mendarat di Anfield, Klopp menyabet dua titel juara Bundesliga bersama Dortmund. Tangan dinginnya turut membawa The Reds memboyong trofi juara Liga Inggris dan Liga Champions.

“Terkadang saya ditanyai apakah saya bangga dengan (trofi) ini atau itu. Saya harap saya bisa merasa lebih sering bangga, namun saya jelas bangga atas segalanya hari ini,” imbuh pelatih asal Jerman itu.

Ia juga mengungkapkan rasa bangga yang ia alami ketika melihat wajah para “anak bawang” yang ia pilih pada laga penting malam itu.

“Bisakah Anda menciptakan cerita dalam sepak bola yang tak akan orang-orang lupakan? Jika Anda bisa temukan cerita yang sama dengan para pemain akademi yang tampil melawan tim top dan memenangkannya. Begitu cara kami melakukannya,” lanjut Klopp.

Final malam itu bukanlah kali pertama Klopp memainkan pemain muda bersama dengan skuad utamanya di musim ini. Sebelumnya, Conor Bradley dan Harvey Elliott telah didebutkan oleh sang pelatih di tim utama.

Daftar cedera yang seolah tak menyusut tak hanya membuat Klopp harus mengajak pemain mudanya.

Sebelumnya, tanpa disangka Klopp mencatutkan nama 11 pemain dari 11 negara yang berbeda dalam starting lineup Liverpool melawan Brentford, 17 Februari silam.

Klopp menegaskan bahwa usia tidak jadi pertimbangan utama ketika memilih pemain untuk skuadnya.

“Anda lihat situasinya. Kami punya masalah sebelum pertandingan (final Carabao Cup). Masalahnya bertambah besar selama pertandingan. Malam ini adalah malam yang tak akan pernah saya lupakan, bagi saya ini adalah memori yang sangat bagus selamanya,” tegas Klopp.

Di tengah pertandingan, Liverpool kembali harus kehilangan salah satu pemainnya karena cedera.

Pasalnya, Ryan Gravenberch harus ditandu keluar lapangan di menit ke-28 usai mengalami cedera engkel.***

Penulis: K Safira

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses