Tuturpedia.com – Masih naik dan langka di pasaran, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan ungkap kapan harga beras akan stabil.
Dikutip Tuturpedia.com, Senin (26/2/2024), Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan mengatakan jika harga beras diharapkan akan mulai stabil di bulan April hingga Mei mendatang.
“Mudah-mudahan nanti Maret sudah sebagian panen. Tapi puncaknya saya kira April, Mei ya, baru akan stabil untuk beras lokal,” ungkap Mendag RI, Zulkifli Hasan pada Senin (26/2/2024).
Zulhas juga ungkap penyebab beras premium lokal yang harganya naik dan sulit dicari pasaran.
Menurutnya beras premium lokal naik lantaran suplai kurang, sedangkan permintaan di pasaran naik sehingga harganya naik.
“Beras premium, beras lokal harganya naik karena apa? Biasa suplai kurang. Kalau suplainya kurang, belinya enggak kurang ya pasti harganya naik,” ujar Zulhas.
Zulhas juga ungkap penyebab dari berkurangnya suplai beras premium lokal di pasaran saat ini lantaran masa panen yang mundur, akibat pengaruh El Nino yang terjadi.
Zulhas menuturkan jika pihaknya telah menyiapkan alternatif untuk mengatasi permasalahan harga beras premium yang makin mahal di pasaran, yakni membanjiri pasar dengan beras Bulog.
Di mana beras Bulog ini harganya jauh lebih murah mulai dari Rp14.000 beras komersial Bulog, hingga beras subsidi, SPHP yang dibanderol dengan harga Rp55.000 per karung atau sekitar Rp11.000 per kilogram.
Zulhas pun menegaskan jika beras tersebut sama-sama bagus dan rasanya juga enak.
“Nah pemerintah menyiapkan alternatif tadi, banyak Bulog dibanjirilah beras Bulog. Berasnya enak juga bagus, ya. Ada beras komersial Rp14.000 Bulog, ada beras subsidi SPHP itu Rp55.000 per karung, Rp11.000 per kilogram,” lanjutnya
Menteri Perdagangan itu berharap jika masyarakat mau beralih menggunakan beras alternatif yang sudah disediakan oleh pemerintah.
“Jadi sebetulnya kalau harga ini mahal, diharapkan masyarakat bisa beli yang alternatif berasnya bagus juga kok,” ucap Zulhas.
Dengan begitu, laju kenaikan beras lokal premium yang belum panen bisa tertahan kalau permintaannya turun.***
Penulis: Niawati
Editor: Annisaa Rahmah