Tuturpedia.com – Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD sempat menyinggung soal hukum di Indonesia yang tumpul ke atas dan lebih berpihak ke anak orang penting.
Pernyataan tersebut ia sampaikan ketika menghadiri acara Tabrak, Prof! di Bento Cafe, Lampung, Kamis (25/1).
Mulanya, seorang mahasiswa dari Institut Teknologi Sumatera (Itera) Lampung bernama Erza bertanya mengenai langkah konkret yang hendak dilakukan oleh Mahfud dalam menangani ketimpangan hukum di Indonesia.
“Bagaimana langkah konkrit apa, program apa yang ingin Prof lakukan agar negara ini menjadi negara yang adil bagi rakyat Indonesia,” tanya Erza.
Mahfud MD pun memberikan tanggapan dari pertanyaan salah satu mahasiswa tersebut. Ia membenarkan jika hukum di Indonesia tumpul ke atas karena hukum hanya berpihak pada orang penting dan anak orang penting.
“Betul, hukum Indonesia tumpul ke atas. Artinya apa? Terhadap orang-orang penting, terhadap anaknya orang penting, terhadap istrinya orang penting, terhadap orang yang punya uang, terhadap orang yang punya kelompok, mafia. Itu hukum sering tidak berjalan,” kata Mahfud.
Lebih lanjut, Mahfud MD menyampaikan jika hal tersebut menjadi perhatiannya bersama Ganjar Pranowo. Ia juga mengatakan akan mulai menegakkan hukum dari aparatnya terlebih dahulu.
“Sebab itu, ini menjadi perhatian kami. Kita akan mulai dari aparatnya, karena kalau hukum tumpul ke atas itu biasanya aparat penegak hukum itu ada di polisi, kejaksaan dan pengadilan,” papar Mahfud.
Kemudian ia menyampaikan jika hukum biasanya tajam ke bawah, yaitu kepada rakyat kecil yang sulit mendapatkan perlindungan.
“Dia (rakyat) hidup di suatu tempat, gak pernah jual tanah, tiba-tiba tanahnya dimiliki orang lain dengan sertifikat yang resmi. Nah, itu rakyat jadi tidak dilindungi kalau mengadu lalu diusir. katanya ‘ini tanahnya bukan tanahmu.’ Padahal warisan dari nenek moyangnya secara turun-menurun.”
Menurut Mahfud, permasalahan ini harus segera diselesaikan dan ditegakkan secara struktural dengan tegas. Meski begitu, Mahfud meminta masyarakat untuk bersabar karena hal tersebut sudah terakumulasi sebegitu besar.
“Tentu kita harus bersabar karena sudah terakumulasi sebegitu besar, tapi kita mulai dalam 5 tahun ke depan mulai yang begini ini terutama mulai dari jantung masalahnya,” pungkas Mahfud MD.***
Penulis: Niawati
Editor: Nurul Huda
Respon (0)