banner 728x250
Gaming  

Riot Games Umumkan PHK 530 Karyawan, Apa Alasannya?

TUTURPEDIA - Riot Games Umumkan PHK 530 Karyawan, Apa Alasannya?
Riot Games umumkan PHK ratusan karyawan. Foto: Laman League of Legends
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Riot Games, perusahaan pengembang terkemuka yang berdiri di balik kesuksesan game-game populer seperti League of Legends, Valorant, League of Legends Wild Rift, dan Legends of Runettera, baru-baru ini mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebanyak 11%, atau sekitar 530 karyawan dari total tenaga kerja mereka.

Pengumuman ini disampaikan langsung oleh CEO Riot Games, Dylan Jadeja, melalui laman resmi perusahaan.

“Hari ini aku ingin menyampaikan sebuah keputusan yang tak pernah diharapkan untuk terjadi di perusahaan ini,” ujar Dylan, seperti dilansir Tuturpedia dari laman Riot Games, Selasa (23/1/2024).

PHK tersebut diketahui berdampak pada semua karyawan yang berada di luar tim inti perusahaan, dan menunjukkan dampak yang cukup luas.

Alasan CEO Riot Games PHK Karyawan

Dylan Jadeja menjelaskan bahwa PHK ini sebagai hasil dari perusahaan yang kehilangan fokus dan memiliki terlalu banyak inisiatif yang berjalan secara bersamaan. 

“Beberapa investasi besar yang kami lakukan tidak membuahkan hasil seperti yang kami harapkan. Biaya kami telah meningkat sampai pada titik di mana mereka tidak berkelanjutan,” tutur Dylan.

Perubahan signifikan ini dimaksudkan untuk memungkinkan Riot Games untuk fokus kembali pada portofolio game utama mereka, seperti League of Legends, Valorant, Teamfight Tactics, dan Wild Rift. 

Sebagai konsekuensi dari PHK, pengembangan game baru di bawah Riot Forge akan dihentikan, dan beberapa staf serta fitur di Legends of Runeterra juga akan terkena dampaknya.

Selain itu, Riot Forge, studio game yang bertujuan untuk bekerja sama dengan pihak lain dalam menciptakan permainan, akan ditutup setelah merilis Bandle Tale: A League of Legends Story. 

Hal ini merupakan langkah yang cukup drastis sebagai bagian dari strategi restrukturisasi perusahaan.

Dylan Jadeja menegaskan bahwa keputusan ini bukanlah upaya untuk menenangkan investor, tetapi justru untuk memastikan bahwa Riot Games dapat lebih fokus pada bisnisnya dan memberikan pengalaman yang lebih baik kepada para pemainnya. 

Pemutusan kerja ini menjadi satu lagi gejolak dalam industri game, yang sejak tahun 2023 telah mengalami lebih dari 9.000 pemutusan kerja secara global, seperti yang diungkapkan dalam survei Game Developers Conference (GDC).

Ketidakpastian di industri game semakin terasa, dan Riot Games, sebagai salah satu pemain kunci, merespon dengan langkah-langkah drastis untuk mengatasi tantangan yang mereka hadapi ke depannya.***

Penulis: Muhamad Rifki

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses