Tuturpedia.com – Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) jawab pertanyaan terkait isu pangan dalam Debat Cawapres 2024.
Diketahui Debat Cawapres 2024 berlangsung pada Minggu (21/01/2024) mulai pukul 19.00 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan. Sama seperti sebelumnya, debat keempat ini dibagi menjadi enam segmen.
Pada segmen kedua, setiap cawapres harus menjawab pertanyaan yang disusun oleh tim panelis. Selain itu, setiap cawapres juga berkesempatan untuk saling menanggapi dan saling memberikan respon.
Setelah mendengarkan jawaban dari Cak Imin, Gibran dan Mahfud MD kemudian memberikan tanggapan.
“Enak banget ya Gus, ya, jawabnya sambil baca catetan tadi. Kuncinya disini adalah ekstensifikasi dan intensifikasi lahan,” sindir Gibran.
Menurut Gibran, kunci dari meningkatkan produktivitas pertanian adalah menggencarkan perkembangan industri pupuk serta mendekatkan pupuk dengan lahan pertanian. Selain itu, ia juga menyebutkan mekanisasi dan penggunaan Internet of Things (IoT).
Sementara itu, Mahfud mempertanyakan soal kebijakan hukum yang akan dilakukan dalam mengatasi masalah jumlah petani dan lahan yang terus berkurang.
Setelah memahami pertanyaan yang diberikan setiap paslon, Cak Imin lalu memberikan jawaban.
“Terima kasih Pak Gibran, yang Anda sampaikan hanya mengulang apa yang saya sampaikan. Saya ingin memperdalam lagi, bahwa petani kita ini potensinya besar sekali. Jumlah petani kita masih sangat besar, potensi tanah kita subur masih banyak lagi. Di sisi yang lain, kita juga memiliki apa yang disebut kebutuhan pangan kita juga pasar yang luar biasa,” jawabnya.
Cak Imin berpendapat jika saat ini undang-undang mengenai perlindungan petani dan produksi sudah lengkap, tetapi implementasinya belum sempurna.
“Nah dalam konteks ini, antara suplai kita punya potensi, antara permintaan kita juga punya sangat kuat. Oleh karena itu, pemerintah tidak boleh diam, turun tangan! Jangan terlalu normatif mengatasi keadaan,” tegasnya.
“Untuk Pak Mahfud, saya ingin menyampaikan bahwa seluruh perangkat UU yang menyangkut perlindungan petani dan produksi kita sebetulnya lengkap, tinggal implementasinya saja dari seluruh proses hukum yang kita miliki. Kemauan politik, kesungguhan, tidak mengabaikan petani,” tutur Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu.***
Penulis: Ixora F
Editor: Nurul Huda
Respon (0)