Jateng, Tuturpedia.com – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Yayuk Windarti mengajak kepala Desa, serta masyarakat kabupaten Blora, Jawa Tengah, khususnya yang memiliki anak berusia 0-7 tahun untuk turut tak ketinggalan menyukseskan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di sejumlah pos imunisasi terdekat baik puskesmas maupun posyandu.
Hal tersebut disampaikannya langsung pada awak media ini saat dihubungi melalui sambungan pesan WhatsApp pada Selasa (16/01/2024).
Bahkan ia juga berharap, masyarakat tidak menyepelekan pemberian vaksin kepada anaknya sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan kondisi kesehatan yang baik.
“Ayo melalui posyandu kita sukseskan sub PIN polio, jangan sampai ada yang ketinggalan anak yang harus diberi vaksin. Bila tidak vaksin, bisa mengakibatkan cacat seumur hidup bahkan kematian,” katanya.
Yayuk Windarti juga menjelaskan kepada para kepala desa dan kelurahan untuk sosialisasikan vaksinasi polio pada masyarakat.
“(Karena) polio bisa saja menular sehingga harus divaksin agar tidak ada korban dan penderita polio lagi,” ucapnya.
Tentunya apa yang disampaikan Yayuk sapaan akrab kadin Pmd ini bukan tanpa alasan. Sebab, beberapa informasi yang dihimpun, hal itu karena adanya kasus di salah satu daerah di Provinsi Jawa Tengah untuk polio ini.
Bahkan, sebagaimana diberitakan sebelumnya Bupati Blora, Jawa Tengah, Arief Rohman tegaskan bahwasanya penetasan vaksin Polio dilakukan seluruh wilayah, baik di Puskesmas, Puskesmas Pembantu, di Kelompok bermain, PAUD, TK, dan SD.
Hal tersebut disampaikannya langsung membuka pencanangan penetasan vaksin Polio, di TK Pelangi Ceria, Kelurahan Jetis, Blora Kota, bersama dengan Bunda Paud, Ainia Shalichah.
Tentunya apa yang di inginkan oleh orang nomor satu di kota dengan julukan penghasil Minyak dan Jati ini bukan tanpa alasan, sebab hal ini untuk membentuk imunitas anak-anak pada usia tersebut.
“kegiatan ini, sesuai arahan Kemenkes RI, setelah satu kasus anak terjangkit polio virus (Acute Flaccid Poralysis) terdeteksi di Kabupaten Klaten, baru-baru ini. Polio sendiri merupakan penyakit menular yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kelumpuhan maupun kecacatan seumur hidup. Bahkan kematian,” jelasnya.
“Dan, Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio digelar serentak pada 15 Januari dan 19 Februari 2024, dengan penetesan noval Oral Polio Vaccine Type 2 (nOPV2) pada anak-anak umur 0-7 tahun sebanyak 88.309 anak. Tanpa memandang status imunisasi sebelumnya,” jelasnya kembali
Tak hanya keterlibatan Dinkes beserta jajaran puskesmas dan dinas pendidikan, Bupati pun meminta agar TNI/ Polri juga ikut membantu dalam pelaksanaan vaksin polio ini sehingga target 95 persen bisa tercapai.
Dilansir Tuturpedia dari berbagai sumber pada Selasa (16/1/2024), polio ini tidak dapat diobati hanya dapat dicegah dengan imunisasi.
Penyakit ini disebabkan oleh virus poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada otot selain itu dapat juga menyerang otot lain seperti otot pernapasan sehingga dapat menyebabkan kematian, terutama pada anak-anak.
Penyakit ini ditularkan dari orang ke orang, dan menyebar melalui kontak dengan makanan, air atau tangan yang terkontaminasi dengan kotoran (tinja) atau sekresi tenggorokan dari orang yang terinfeksi.
Adapun rentang usia yang terkena polio adalah anak usia < 15 tahun, terutama anak-anak di bawah usia 5 tahun.***
Kontributor Jawa Tengah: Lilik Yuliantoro
Editor: Nurul Huda