banner 728x250

Viral! Bus PO Haryanto Seruduk Mobil Pajero Sport, Korban Tuntut Keadilan dan Tanggung Jawab

Terjadi kecelakaan antara bus PO Haryanto dan mobil Pajero Sport di Tol Batang. Foto: TikTok.com/@atra_atra6
Terjadi kecelakaan antara bus PO Haryanto dan mobil Pajero Sport di Tol Batang. Foto: TikTok.com/@atra_atra6
banner 120x600

Tuturpedia.comTabrakan antara bus dan mobil pribadi kembali mengejutkan di jalan tol, kali ini melibatkan sebuah Mitsubishi Pajero Sport yang menjadi korban benturan dari bus milik PO Haryanto di Tol Batang, Jawa Tengah, pada Minggu (24/12/2023). 

Kejadian tragis antara bus PO Haryanto dan mobil Pajero Sport ini diungkapkan oleh pemilik mobil melalui konten yang dibagikan di platform TikTok dengan akun @atra_atra6 pada Kamis (4/1/2024).

Kronologi Menurut Korban

Dalam kontennya, korban menceritakan bahwa mobilnya sedang melaju dengan kecepatan rendah dan berada di jalur lambat sesuai aturan. 

Namun, tiba-tiba saja, sebuah bus milik PO Haryanto dengan tidak sabar menabrak mobilnya dari belakang. 

“Saya benar-benar tidak menyangka akan mengalami ini. Sudah melaju dengan pelan dan di posisi jalur lambat dengan benar. Tetapi sebuah bus ugal-ugalan dengan kekuatannya menghantam dari belakang. Bus pergi begitu saja meninggalkan saya dan anak kecilku yang menangis sendirian ketakutan melihat orang tuanya tak sadarkan diri di tempat,” tulis keterangannya, dilansir Tuturpedia dari akun TikTok @atra_atra6 pada Jumat (5/1/2024).

Akibat dari kecelakaan tersebut, mobil yang dikemudikannya mengalami kerusakan berat, sementara dirinya mengalami patah tulang dalam tiga bagian. 

Ironisnya, bus yang menabraknya meninggalkan tempat kejadian tanpa memberikan pertolongan atau bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.

Dalam unggahan tersebut, pemilik akun juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap pemilik perusahaan bus, PO Haryanto, yang terkenal dengan sebutan Bapak Haji. 

Ia mencoba menghubungi pemilik perusahaan namun tidak mendapat respons sama sekali, sehingga ia berharap ada keadilan bagi dirinya dan keluarganya.

Namun, versi dari pihak PO Haryanto menyatakan bahwa bus tidak kabur dari tempat kejadian, melainkan berpindah sekitar 100 meter untuk mencari lokasi aman dan mengevakuasi penumpang, mengingat posisi bus penuh karena musim liburan Nataru.

“Di saat kejadian tersebut untuk driver (pengemudi) dan bus sama sekali tidak kabur, posisi kendaraan kurang lebih 100 meter di depan, untuk mencari lokasi aman dan untuk mengevakuasi penumpang. Karena posisi bus memang penuh karena musim liburan Nataru,” ujar akun Instagram @haryantomania_ig yang merupakan perwakilan PO Haryanto.

Korban Diduga Minta Ganti Rugi Rp1 Miliar

Kisruh semakin memanas ketika muncul dugaan bahwa korban meminta ganti rugi sebesar Rp1 miliar. 

Pemilik bus PO Haryanto menanggapi tudingan ini dengan menyatakan bahwa ada permintaan uang tersebut dan mediasi yang tidak berhasil. 

“Atas kejadian ini, kami minta maaf sebesar-besarnya, kami tanggung jawab, kami sudah mediasi juga termasuk dengan bapak penyidik, korban meminta ganti rugi 1 miliar, kami negosiasi memberi ganti rugi separuhnya, tapi korban bersikukuh tidak mau, jadi bukan kami tidak tanggung jawab sama sekali dan posisi juga kami mau mediasi ulang,” ungkap Syafiq Mauhammad.

Pihak korban, Atika Rahmawati, yang merupakan pemilik mobil Pajero, menanggapi tudingan ini dengan menegaskan bahwa ia hanya menginginkan tanggung jawab penuh dari PO Haryanto. 

Nyuwun sewu Bapak terhormat, senang akhirnya mendapat respons walaupun harus dengan jalur viral nji, 1M info dari mana njih Bapak? Kita saja belum pernah bertemu, bapak hanya mengirimkan orang berbadan besar (berjumlah 4 orang) yang makin membuat saya trauma dengan kata-kata kasar yang dilontarkan di rumah sakit. Besar harapan saya untuk dapat menyelesaikan ini lewat mediasi dengan pemilik langsung,” tulis korban melalui akun Instagram @atra_aticarahma.

Atika juga menyatakan bahwa unggahan di media sosial bukanlah tindakan mencari keuntungan, melainkan upaya untuk mendapatkan tanggapan dan keadilan.

“Saya posting di media sosial dengan tujuan mendapat respons, walaupun saya sudah menghubungi (pihak PO) dibantu teman dan saudara. Saya tidak menyangka akan viral. Sejak awal saya bukan mau aji mumpung, tapi hanya butuh mediasi tanggung jawab dari yang bersangkutan sehingga masalah ini selesai,” tambah Atika.

Hingga saat ini, tidak ada mediasi yang terjadi dan komunikasi antara pihak korban dan bus PO Haryanto, yang juga dianggap kurang memuaskan oleh Atika. 

“Dari pihak Haryanto datang menjenguk, belum ada mediasi tetapi saya dengar kata-kata yang kurang menyenangkan. Suami saya yang menemui. Saya waktu itu benar-benar baru sadar setelah pingsan,” tuturnya.

Ia menegaskan bahwa ganti rugi sebesar Rp1 miliar tidak dapat menggantikan kerugian yang dialaminya, yang melibatkan tidak hanya kerusakan materiil, tetapi juga kehilangan pekerjaan dan dampak kesehatan yang signifikan. 

Atika berharap dapat menyelesaikan masalah ini melalui mediasi dengan pihak terkait agar keadilan dapat ditegakkan.***

Penulis: Muhamad Rifki

Editor: Annisaa Rahmah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses