Tuturpedia.com – Putri presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid membantah bahwa Gus Dur pernah mengatakan tentang Prabowo Subianto yang akan menjadi presiden RI di usia tua.
Yenny mengaku tidak pernah mendengar sang ayah mengatakan hal itu. Dirinya juga sempat bertanya kepada keluarganya terkait pernyataan Gus Dur yang seolah meramal bahwa Prabowo akan jadi presiden di masa senjanya.
Namun, tidak ada satu pun yang pernah mendengar pernyataan Gus Dur tersebut.
“Saya terus terang tidak pernah mendengar pernyataan tersebut. Saya juga tanya semua. Kakak saya, saya tanya. Adik saya, saya tanya. Ibu saya, saya tanya. Semua orang dekat bapak saya tanya, semua asisten Gus Dur, pengawalnya Gus Dur. Semua saya tanya, pernah dengar enggak? Enggak ada yang pernah dengar,” ucap Yenny Wahid, dilansir Tuturpedia.com dari akun Instagram @ispresiden (2/1/2024).
Alasan Yenny Wahid Dukung Ganjar-Mahfud
Terkait pilihannya mendukung pasangan calon (paslon) nomor urut 3, Ganjar-Mahfud, menurutnya hal tersebut tak terlepas dari latar belakang para paslon.
Diakui Yenny, dirinya hanya memilih paslon yang tidak memiliki riwayat “kurang baik” dengan Gus Dur.
Dia kemudian mengatakan bahwa setiap paslon punya cerita tersendiri dengan sang ayah, termasuk riwayat yang kurang baik, yang membuat Yenny enggan memilih paslon tersebut.
“Misalnya Cak Imin, jelas punya story (kisah) dengan Gus Dur karena keponakan yang mengambil alih partainya Gus Dur, pamannya sendiri dikeluarkan. Jadi yang sudah paling berat itu ya. Ini paslon 1, nyangkal-nyangkal terus, tapi kan kenyataannya seperti itu. Masih ada file beritanya kok bahwa Cak Imin menggugat Gus Dur Rp99 miliar,” ujar Yenny.
Kemudian paslon nomor 2, Prabowo-Gibran juga tidak dipilih lantaran menurut Yenny memiliki cerita kurang baik dengan Gus Dur.
Hal ini dilatarbelakangi ketika jurnalis asal Amerika Serikat, Allan Nairn mewawancarai Prabowo pada tahun 2001, yang masih aktif di militer.
Saat itu, Prabowo sempat melontarkan kalimat yang diduga mencemooh Gus Dur sebagai presiden tunanetra.
“Militer pun bahkan tunduk pada presiden buta! Bayangkan! Coba lihat dia, bikin malu saja!” kata Prabowo, seperti ditulis Nairn di laman pribadinya, www.allannairn.org, pada Juni 2014.
“Lihat Tony Blair, Bush, Putin. Mereka muda, ganteng, dan sekarang presiden kita buta!” tutur Prabowo saat itu.
Hal inilah yang kemudian menjadi alasan Yenny enggan mendukung Prabowo.
“Paslon nomor 2 ini, Pak Prabowo sendiri kan juga pernah membuat komentar di media, diwawancarai oleh seorang media asing. Beliau sendiri juga agak malu punya presiden tunanetra seperti Gus Dur. Itu kan pernah ada wawancaranya dengan Allan,” terangnya.
Lantaran paslon 1 dan 2 memiliki riwayat kurang baik dengan sang ayah, Yenny kemudian memutuskan untuk memilih paslon nomor urut 3.
“Di paslon ketiga, paslonnya enggak ada masalah. Malah justru sangat dekat dengan Gus Dur. Nah, dalam pilpres ini, saya itu milih paslon, bukan milih pengusungnya atau pendukungnya. Walaupun di situ ada Bu Mega, yang saya pilih Ganjar-Mahfud,” jelas Yenny.
Meskipun pengusung Ganjar-Mahfud adalah Megawati, yang memiliki riwayat kurang baik dengan Gus Dur. Namun, menurut Yenny, dia melihat sosok dari paslon tersebut, bukan pengusungnya.
“Dari semua paslon yang tidak pernah ada story atau cedera dengan Gus Dur adalah Ganjar-Mahfud. Masalah pendukung ya ini sudah beragam lah,” imbuhnya.***
Penulis: Angghi Novita
Editor: Annisaa Rahmah