Tuturpedia.com – Anggota parlemen Britania Raya dikabarkan tengah mendesak pengesahan hukum kriminal untuk para penonton yang menonton pertandingan secara ilegal.
Tak hanya itu saja, sumber yang dihimpun oleh Tuturpedia.com juga menyebutkan permintaan dari parlemen untuk kerja sama yang lebih baik antara Britania Raya dan kepolisian luar negeri dalam meningkatkan keamanan event olahraga di dalam maupun luar negeri.
Tuntutan tersebut turut dipicu oleh keamanan penggemar pada pertandingan final EURO 2020 yang berlangsung di Wembley beserta insiden yang melibatkan penggemar Liverpool pada pelaksanaan final Liga Champions 2022/2023.
Hal tersebut tertuang di dalam laporan yang disusun oleh Komite Budaya, Media, dan Olahraga yang bertajuk “Safety at Major Sporting Events” dan dirilis pada Jumat (29/12/2023).
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa perlakuan Otoritas Prancis terhadap penggemar Liverpool saat final Liga Champions di Paris merupakan tindakan yang disayangkan.
Menurut laporan itu, perilaku aparat kepolisian luar negeri terhadap penggemar sepak bola dari Britania Raya berkontribusi besar terhadap kekacauan yang terjadi.
Saat insiden di Paris terjadi, ratusan penggemar Liverpool diserang dan dirampok oleh preman setempat pasca pertandingan.
Tak hanya itu saja, data yang diperoleh Tuturpedia.com juga menunjukkan bahwa ada 115 penggemar yang cedera dan nyaris 3.000 penggemar Liverpool yang memiliki tiket pergi tanpa berhasil masuk ke dalam.
“Para penggemar yang berbondong-bondong ke pertandingan Festive Fixtures seperti saat ini harusnya bisa menikmati waktu dengan keluarga dan teman di arena olahraga yang lingkungannya aman, inklusif, dan ramah,” ujar ketua komite, Caroline Dinenage.
“Sayangnya, peningkatan pelanggaran di dunia sepak bola pasca pandemi, serta insiden yang terjadi di Wembley dan Paris telah menunjukkan bahwa masih ada banyak yang perlu dilakukan untuk memastikan keamanan bagi semua orang,” lanjutnya.
Dinenage menjelaskan bahwa tindakan menyelip masuk untuk menonton pertandingan tanpa izin merupakan masalah yang terus meningkat dalam laga-laga besar dan bisa menimbulkan risiko karena tribun yang terlalu penuh.
“Pelaku yang terlibat harus tahu bahwa mereka akan menghadapi konsekuensi dan pemerintah haruslah mendukung proses legislasi guna memastikan bahwa para pelaku bisa dikenai sanksi,” jelasnya.***
Penulis: K Safira
Editor: Annisaa Rahmah















