Tuturpedia.com – Diserang dengan istilah sulit saat debat cawapres 2024 yang berlangsung pada Jumat (22/12/2023), Mahfud MD sebut pertanyaan Gibran setara kualitas ujian SMA.
Dikutip Tuturpedia.com dari berbagai sumber, Senin (25/12/2023), usai berlangsungnya debat cawapres 2024, banyak yang mengemukakan pendapat soal penampilan cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka.
Sebab, dalam debat cawapres 2024 ini, Gibran melayangkan pertanyaan dengan menggunakan istilah asing pada kedua lawan debatnya.
Pasalnya banyak yang menganggap, tindakan Gibran tersebut sama seperti yang pernah dilakukan oleh Joko Widodo saat mengikuti debat capres pada Pilpres periode 2014.
Seperti diketahui, pada debat cawapres 2024, Gibran sempat melontarkan pertanyaan pada calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD terkait soal regulasi carbon capture and storage (CCS).
Mahfud MD menjawab pertanyaan tersebut dengan menjelaskan proses pembuatan regulasi CCS yang langkah pertamanya adalah membuat naskah akademik.
Aksi Gibran dalam melayangkan pertanyaan sulit tidak hanya berhenti pada Mahfud MD, ia juga sempat menyerang cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dengan pertanyaan cara meningkatkan peringkat Indonesia di SGIE.
Saat itu Cak Imin mengaku tak paham dengan istilah SGIE. “Terus terang saya tidak paham SGIE,” ujar Cak Imin.
Gaya penyampaian Gibran tersebut sama dengan yang dilakukan oleh Jokowi saat berhadapan dengan Prabowo Subianto. Kala itu ia memberikan pertanyaan kata singkatan TPID yang tak dipahami oleh Prabowo Subianto.
“Bapak Prabowo, kami ingin bertanya bagaimana cara meningkatkan peran, ini soal rakyat, peran TPID. Terima kasih,” tanya Jokowi dalam sesi tanya Debat Capres 2014.
Saat itu, Prabowo menanggapi pertanyaan Jokowi dengan bertanya soal singkatan TPID. “TPID itu singkatan dari apa?” tanya Prabowo.
Tanggapan Prof Mahfud Tentang Kualitas Pertanyaan Gibran
Terkait penampilan Gibran dalam debat cawapres 2024, Mahfud MD sempat memberikan tanggapan. Pasangan capres Ganjar Pranowo tersebut menyinggung soal kualitas pertanyaan yang diberikan oleh Gibran saat debat.
Mahfud MD menjelaskan, tingkatan debat levelnya sudah tinggi sehingga pertanyaan yang diutarakan harus bersifat substansial, diuraikan latar belakang dan maksud dari pertanyaan tersebut.
“Kalau sudah tingkat tinggi itu mestinya yang substansial saja, diuraikan latar belakangnya dan apa maksudnya,” ujar Mahfud pada Minggu (24/12).
Mahfud bahkan menyebutkan jika dia juga bisa melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Gibran.
“Kalau cuma cari itu (istilah sulit), saya juga bisa cari istilah sulit seribu dalam sehari yang orang lain tidak akan tahu. Jadi tidak apa-apa,” sambung Mahfud.
Adapun Menkopolhukam tersebut sempat menyebutkan jika pertanyaan yang dilontarkan Gibran layaknya ujian SMA.
“Ya tidak apa-apa, itu seperti ujian SMA yang mencari kesulitan,” kata Mahfud Md.
Tanggapan Ganjar Tentang Istilah Sulit yang Dilayangkan Gibran
Tak hanya Mahfud MD yang memberikan tanggapan terkait teknik dan penampilan Gibran dalam debat, Ganjar Pranowo juga ikut menyampaikan pendapatnya.
Terlebih ketika putra dari Presiden Jokowi tersebut menanyakan istilah SGIE dan carbon capture and storage pada kedua lawan debatnya.
Ganjar mengaku tak mempermasalahkan istilah yang dilontarkan oleh Gibran, karena menurutnya itu merupakan salah satu tujuan cawapres nomor urut 2 tersebut agar lawan kesulitan menjawab.
Namun sama halnya seperti Mahfud MD, Ganjar juga menyampaikan jika dalam debat alangkah baiknya bahasan yang dikemukakan bersifat lebih substantif.
“Ya nggak papa, orang namanya juga ingin mencari sesuatu yang barang kali orang lain akan kesulitan menjawab,” kata Ganjar.
“Sebagai pertanyaan (SGIE dan carbon capture storage) itu sah saja, tidak apa-apa. Tetapi jauh lebih bagus memang kalau bahasan debat lebih substantif,” ujar Ganjar pada Minggu (24/12).
Lebih lanjut, Ganjar juga sempat memberikan kritikan terkait pembacaan SGIE. Menurutnya jika itu merupakan singkatan bahasa Inggris maka bisa disebut dalam ejaan bahasa Inggris.
“Kalau itu SGIE kalau mungkin membacanya pakai bahasa Inggris karena itu singkatan bahasa Inggris, Es Ji Ai I (ejaan Inggris) umpama gitu kan, orang akan mikir apa ya,” ujar Ganjar.
Ganjar juga sempat menyinggung terkait teknik dan strategi Gibran pernah terjadi pada debat capres-cawapres pada periode sebelumnya. .
“Tapi dalam teknik debat, debat presiden sebelumnya juga pernah terjadi seperti itu,” imbuhnya.***
Penulis: Niawati
Editor: Nurul Huda