Tuturpedia.com – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Gadjah Mada (UGM) menobatkan Presiden Jokowi sebagai alumni UGM paling memalukan pada (6/12/2023).
Hal ini merupakan bentuk sikap BEM UGM terhadap kinerja Jokowi yang dianggap telah merobohkan sistem demokrasi di Indonesia.
Di dalam postingan Instagram akun bemkm_ugm, terlihat foto Jokowi dengan tulisan:
“Penyerahan Nominasi Alumnus UGM Paling Memalukan.”
Postingan tersebut juga memuat undangan diskusi publik dengan tema ‘Rezim Monarki sang Alumni: Amblesnya Demokrasi, Ambruknya Konstitusi, dan Kokohnya Politik Dinasti.’
“Situasi demokrasi dan konstitusi negeri ini semakin kacau balau setiap harinya. Hal ini mengancam kehidupan politik bangsa dan memperkokoh politik dinasti. Bagi pekerja adanya problem rendahnya upah dan sistem kerja yang menindas juga berakar dari adanya regulasi yang tidak berpihak pada kelas pekerja, seperti UU Cipta Kerja dan turunannya. Parahnya, aspirasi kelas pekerja tidak pernah mendapatkan ruang yang demokratis,” tulis BEM UGM, dilansir Tuturpedia.com pada (9/12/2023).
Kritik Pedas untuk Jokowi
Keberanian BEM UGM memberikan nominasi buruk kepada Jokowi tengah menjadi sorotan. Sebab, BEM UGM jelas menunjukkan sikap menentang presiden.
Ketua BEM UGM, Gielbran Muhammad Noor dalam sebuah diskusi tak segan memberikan kritik pada Jokowi. Dia menyoroti isu dinasti politik hingga kondisi jalannya konstitusi di RI.
“Sangat menarik ketika kita membahas soal dinasti politik. Terutama dalam konteks Jokowi. Kalau kita ingin membedah pola pikir seseorang, kita harus tahu background-nya seperti apa. Jokowi adalah seorang Jawa tulen. Beberapa hari yang lalu, diriku sempat menamatkan buku, menamatkan esai yang ditulis oleh Ben Anderson. Beliau membahas soal falsafah kepemimpinan Jawa nomor satu itu kekuasaan, baru kedua adalah etik,” kata Gielbran.
“Sehingga hal yang bisa dipahami dalam konteks politik Jawa, Jokowi lebih mementingkan kekuasaannya daripada etik,” sambung dia.
Gielbran mengaku jijik dengan Jokowi meski sama-sama berkuliah di UGM. Menurutnya, presiden telah membuat Indonesia mencatatkan sejarah yang hina, di antaranya terkait eks Ketua MK Anwar Usman dan Gibran sebagai Cawapres.
“Saya melihat orang ini (Jokowi) sangat culas. Meskipun satu alumni sama saya, saya jijiklah. Karena apa? Dia dengan senang hati mengutak-atik tanpa otak konstitusi Indonesia akan menjadi presiden yang sangat hina,” tuturnya.
Terkait politik saat ini, Gielbran menilai tepat jika organisasi yang dipimpinnya memberikan nominasi buruk kepada Jokowi. Hal ini juga merupakan bentuk sikap dan kekuatan rakyat untuk melawan kekuasaan yang berupaya mencederai demokrasi.
“Ini momen yang tepat bagi kita menobatkan Jokowi sebagai alumni paling memalukan sepanjang sejarah. Sudah tidak ada alasan bagi kita untuk takut karena kalau kita berdiam diri dan terlena, ini bukan rezim yang terlalu kuat, tapi karena kita yang melemah,” ujar Gielbran.
“Jokowi dan trah politiknya tanpa malu (secara vulgar) melakukan segala cara untuk melanggengkan kekuasaan. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk berdiam diri,” tegas Gielbran.***
Penulis: Angghi Novita
Editor: Annisaa Rahmah