banner 728x250
News  

Miris! HP Disita Orang Tua, Bocah SD di Pekalongan Gantung Diri

Bocah SD gantung diri karena HP disita orang tua. Foto: Unsplash.com/David von Diemar
Bocah SD gantung diri karena HP disita orang tua. Foto: Unsplash.com/David von Diemar
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Sebuah tragedi terjadi di Doro, Pekalongan, yakni seorang anak kecil memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.

Alasan di balik tindakan putus asa ini diduga karena sang anak dilarang bermain handphone oleh orang tuanya. 

Kejadian tragis ini membawa duka mendalam dan menimbulkan pertanyaan tentang pengaruh media elektronik terhadap anak-anak.

Peristiwa ini terungkap pada Rabu (22/11/2023), ketika korban ditemukan tidak bernyawa di dalam kamarnya. 

Kasatreskrim Polres Pekalongan, AKP Isnovim, mengonfirmasi kejadian ini setelah menerima laporan sekitar pukul 16.00 WIB pada hari yang sama. 

Meskipun orangtua korban telah melaporkan penemuan tersebut, polisi tiba di lokasi kejadian hanya untuk mengetahui bahwa korban sudah dievakuasi ke puskesmas untuk pemeriksaan medis lebih lanjut.

Kronologi kejadian 

Mengungkapkan bahwa tragedi ini dimulai sekitar pukul 12.30 WIB pada hari yang sama. 

Ibu korban menegur anaknya karena terlalu lama bermain HP. 

Sang anak, yang tampaknya kesal dengan teguran tersebut, masuk ke dalam kamarnya dan mengunci pintunya. 

Kejadian tragis mencapai puncaknya sekitar pukul 15.30 WIB ketika ibu korban berusaha membangunkan anaknya untuk pergi mengaji.

Namun, tidak ada jawaban dari dalam kamar, dan setelah beberapa kali ketukan, kegelapan menyelimuti kamar tersebut. 

Keputusasaan seorang ibu memuncak ketika dia menemukan anaknya tergantung di kamar tersebut menggunakan sehelai kain selendang yang diikatkan pada jendela. 

Upaya membuka pintu mengungkap pemandangan yang mengerikan, dengan korban terbaring di atas kasur, tidak bernyawa.

“Kemudian para saksi membuka paksa pintu dan mendapati korban sudah seperti itu, di atas kasur, dan langsung di bawa ke puskesmas untuk mendapatkan penanganan medis,” ungkap Isnovim.

Reaksi ibu korban yang histeris memicu kehadiran tetangga dan pihak berwenang yang segera melaporkan insiden ini ke polisi. 

Evakuasi korban dilakukan dengan segera, membawanya ke puskesmas untuk pemeriksaan medis. 

Namun, hasil pemeriksaan petugas puskesmas menyatakan bahwa korban sudah meninggal dunia.

“Korban langsung dievakuasi di bawa ke puskesmas, untuk mendapatkan pemeriksaan medis. Hasil pemeriksaan petugas puskesmas, korban dinyatakan sudah meninggal,” tambahnya.

Pemeriksaan lebih lanjut mengungkapkan tanda-tanda kematian yang tragis, termasuk luka jeratan di leher, pupil mata yang melebar, feses keluar dari anus korban, serta tubuh yang kaku dan pucat. 

Keluarga korban, meskipun terpukul oleh musibah ini, menyatakan menerima kematian anak mereka sebagai takdir.

Pemakaman korban dilaksanakan pada Kamis (22/11/2023) pagi di tempat pemakaman setempat, menandai akhir dari kehidupan yang singkat dan tragis ini. ***

Penulis: Muhamad Rifki

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses