banner 728x250

Miris! Menkes Ungkap 1 dari 10 Orang Indonesia Mengalami Gangguan Jiwa 

1 dari 10 orang Indonesia alami gangguan jiwa. Foto: Pexels.com/Sofia Alejandra
1 dari 10 orang Indonesia alami gangguan jiwa. Foto: Pexels.com/Sofia Alejandra
banner 120x600

Tuturpedia.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan jika 1 dari 10 orang di Indonesia mengalami gangguan jiwa.

Dikutip Tuturpedia.com dari akun Instagram @pandemictalks, Jumat (10/11/2023), data temuan tersebut berdasarkan riset kesehatan dasar (Riskesdas) pada 2018. 

“Di Indonesia, 1 dari 10 orang mengalami gangguan jiwa, tapi screening masih lemah. Untuk itu, kita perbaiki dengan mengupayakan semua Puskesmas bisa melakukan screening jiwa”, tutur Budi.

Budi juga menyebutkan karena tingkat screening yang masih lemah di Indonesia, jadi banyak kasus yang mengarah ke gangguan jiwa. Namun, belum terdeteksi.

Ia juga mengatakan, sejauh ini tenaga di fasilitas kesehatan hanya memberikan diagnosis berdasarkan kuesioner. 

Pihaknya mengatakan jika Kemenkes akan berusaha menyediakan faskes khusus bagi pasien dengan gangguan jiwa yang selama ini masih mendapatkan banyak stigma negatif dari masyarakat. 

“Misal pasien mendapat diagnosis skizofrenia, maka tidak harus dirawat di RSJ tapi tempat khusus di faskes. Karena RSJ itu stigmatize dan dari WHO, strategi mental health itu kalau bisa didorong kembali ke komunitas”, imbuhnya.

Isu kesehatan mental ini memang cukup meresahkan, terlebih kasus bunuh diri semakin banyak bermunculan.

Secara global diketahui jika satu dari delapan orang atau sekitar 910 juta orang di dunia mengalami gangguan kesehatan jiwa. 

Gangguan kesehatan jiwa dapat dikategorikan menjadi tiga tahap peningkatan. Pertama berupa anxiety dengan gejala perasaan resah dan tidak tenang. Kedua berupa depresi dan ketiga skizofrenia. 

Menurut Budi biasanya orang dengan penderita kesehatan mental yang masuk rumah sakit jiwa (RSJ) adalah mereka yang sudah berada di tahap akhir atau skizofrenia. 

Budi juga menambahkan jika sebenarnya banyak orang Indonesia yang sudah terkena anxiety, tetapi tidak terdeteksi saja, padahal sudah jelas bahwa hormon serotonin dan dopamin terpengaruh. 

Menurut Budi pada tahap anxiety, penderita harus segera diarahkan untuk melakukan pencegahan gangguan kesehatan jiwa dengan berbagai metode klinis dan juga konsultasi.

Melihat fenomena ini, secara bertahap Kementerian Kesehatan berupaya untuk memberikan layanan kesehatan jiwa yang optimal.***

Penulis: Niawati

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses