Tuturpedia.com – Perdana Menteri Israel mengatakan negaranya tidak akan menghentikan aktivitas militer sama seperti Amerika Serikat yang tidak menyetujui gencatan senjata setelah pemboman Pearl Harbor atau serangan teroris 9/11.
Dengan nada menantang dalam konferensi pers yang jarang dilakukan pada Senin malam, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dari Israel mengesampingkan gencatan senjata di Gaza, menolak seruan pengunduran dirinya dan menolak kritik atas serangan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil.
Sementara itu, dikutip dari NYTimes, Rabu (1/11/23), awan politik Netanyahu telah juga menyerukan agar dia mengundurkan diri karena kegagalannya menghentikan serangan 7 Oktober, ketika teroris dari Gaza menyerbu Israel dan membunuh lebih dari 1.400 orang.
Tindakan serangan balik Israel di Gaza Palestina yang telah menewaskan lebih dari 8.000 orang telah menimbulkan kecaman luas karena kelompok-kelompok kemanusiaan dan Majelis Umum PBB menyerukan gencatan senjata.
Namun, dalam permohonan simpati komunitas internasional, pemimpin Israel mengatakan harus dibedakan antara “penargetan yang disengaja” oleh Hamas terhadap warga sipil dan korban “yang tidak disengaja” akibat serangan Israel sebagai balasannya.
Netanyahu mengatakan Israel telah “berusaha keras” untuk tidak membunuh warga sipil dalam serangannya di Gaza.
Ia juga menambahkan bahwa “bahkan perang yang paling adil pun menimbulkan korban sipil yang tidak disengaja”.
Netanyahu menepis tuduhan bahwa Israel secara kolektif menghukum lebih dari dua juta warga Gaza atas kejahatan Hamas.
Tidak selaras dengan perkataannya, Israel diketahui telah memutus aliran listrik, bahan bakar dan sebagian besar pasokan makanan dan air ke Gaza.
Serangan udara yang mereka lancarkan juga telah menewaskan lebih dari 3.000 anak, menurut kementerian kesehatan Gaza.
Dikutip dari laman SKY News, Netanyahu juga ditanyai tentang laporan bahwa dukungannya terhadap rakyat Israel telah menurun drastis sejak serangan Hamas yang mengejutkan badan intelijen negara tersebut.
Ketika ditanya apakah dia akan mundur, pemimpin Israel itu mengatakan, “Satu-satunya hal yang ingin saya mundurkan adalah Hamas. Kami akan memasukkan mereka ke tong sampah sejarah.”
“Itulah tujuan saya. Itu adalah tanggung jawab saya. Itulah yang harus saya lakukan dalam memimpin negara ini. Ini adalah tanggung jawab saya sekarang. Dan menurut saya ini adalah sesuatu yang menyatukan seluruh negara.”
Netanyahu menutup pidatonya dengan mengatakan, “Alkitab mengatakan bahwa ada waktu untuk perdamaian dan ada waktu untuk perang.
“Ini adalah masa perang, perang demi masa depan bersama. Hari ini, kita menarik garis antara kekuatan peradaban dan kekuatan barbarisme.”
Israel mengatakan jika mereka akan melawan kekuatan barbarisme sampai meraih kemenangan. Netanyahu berharap dan berdoa agar negara-negara beradab di mana pun mendukung perjuangan ini.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Nurul Huda