Tuturpedia.com – Tahukah kamu? 18 Oktober ini ternyata dunia sedang merayakan Hari Menopause Sedunia, lho!
Mungkin saat ini menopause masih dianggap tabu untuk dibahas, tetapi ternyata menopause merupakan fase terpenting pada kehidupan perempuan. Mengapa bisa begitu?
Singkatnya, menopause adalah perubahan yang akan kamu alami saat memasuki fase kematangan yang lebih dalam.
Nah, di dalam artikel ini kita akan membahas mengenai sejarah dari Hari Menopause Sedunia, makna dari menopause itu sendiri, hingga bagaimana proses tubuh memasuki fase penting ini.
Jadi, untuk kamu yang masih penasaran apa itu menopause, simak informasi lengkapnya di bawah ini yah!
Sejarah Hari Menopause Sedunia
Hari Menopause Sedunia, atau World Menopause Day, adalah sebuah perayaan yang memiliki latar belakang sejarah yang menarik.
Dikutip Tuturpedia.com dari laman The Quint, Rabu (18/10/23) acara ini pertama kali diperingati pada 1984 oleh International Menopause Society (IMS) dan World Health Organization (WHO).
Tujuan utamanya adalah meningkatkan kesadaran tentang isu-isu kesehatan yang berkaitan dengan menopause.
Pentingnya Hari Menopause Sedunia adalah untuk memberikan informasi, dukungan, dan pendidikan kepada perempuan di seluruh dunia mengenai perubahan fisik, emosional, dan psikologis yang terjadi selama menopause.
Acara ini juga bertujuan menghapus stigma serta ketidakpahaman seputar menopause.
Sejak saat itu, setiap 18 Oktober, berbagai organisasi kesehatan dan komunitas perempuan di seluruh dunia merayakan Hari Menopause Sedunia dengan berbagai kegiatan.
Di antaranya adalah seminar, kampanye penyuluhan, serta acara-acara sosial yang dirancang untuk memberikan dukungan dan pemahaman lebih dalam tentang fase hidup ini.
Hari Menopause Sedunia telah menjadi wadah yang penting untuk mengedukasi masyarakat, merayakan kekuatan perempuan, dan merangkul perubahan alami yang terjadi dalam tubuh.
Dengan semakin banyaknya sumber daya dan informasi yang tersedia, perempuan di seluruh dunia sekarang memiliki lebih banyak dukungan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjalani menopause dengan percaya diri dan kesejahteraan.
Apa itu Menopause pada Perempuan?
Mengutip dari Johns Hopkins Medicine, menopause adalah fase alami dalam kehidupan seorang perempuan.
Fase ini adalah momen ketika perempuan mendapati siklus menstruasinya berhenti dan tidak lagi bisa hamil.
Proses ini biasanya terjadi pada usia pertengahan hingga akhir 40-an atau awal 50-an, meskipun bisa bervariasi antara individu.
Dikutip dari laman Cleveland Clinic, salah satu ciri paling mencolok dari menopause adalah perubahan hormonal yang signifikan, terutama penurunan hormon estrogen.
Penurunan hormon ini bisa menyebabkan sejumlah gejala, seperti hot flashes (serangan panas), gangguan tidur, perubahan mood, peningkatan berat badan, serta masalah pada sistem reproduksi seperti perubahan dalam siklus menstruasi atau bahkan berhenti menstruasi sama sekali.
Menopause pada perempuan seringkali dianggap sebagai transisi kehidupan yang tidak mudah.
Namun, penting untuk diingat bahwa fase ini adalah proses alami yang dialami hampir semua perempuan.
Banyak perempuan akhirnya menemukan cara untuk mengelola gejala menopause dengan sukses, baik melalui perubahan gaya hidup, dukungan medis, atau terapi hormonal.
Seiring berjalannya waktu, gejala menopause biasanya mereda, dan banyak orang menemukan keseimbangan baru dalam kesehatan dan kesejahteraan mereka.
Jadi, meskipun fase menopause menjadi sebuah tantangan, fase ini juga bisa menjadi periode transisi yang membawa pemahaman lebih dalam tentang dirimu sendiri dan bagaimana menjalani hidup dengan keseimbangan yang lebih baik.
Bukan hanya pada perempuan, menopause juga bisa terjadi pada laki-laki, atau dikenal dengan andropause. Perbedaannya adalah ada pada gejalanya.
Pada saat andropause, beberapa pria mungkin mengalami gejala seperti penurunan libido, kelelahan, peningkatan berat badan, penurunan massa otot, perubahan mood, serta kesulitan tidur.
Namun, perlu diingat bahwa tidak semua pria akan mengalami menopause, dan gejalanya bisa berbeda-beda dari satu individu ke individu lainnya.
Penyebab Terjadinya Menopause
Menopause merupakan peristiwa alami yang terjadi pada tubuh perempuan. Sehingga, apa yang terjadi pada tubuhmu, mungkin menjadi faktor penyebab mengapa menopause terjadi di umur-umur tertentu.
Dikutip dari laman WebMD, berikut ini penyebab terjadinya menopause:
- Penuaan alami: Menopause adalah bagian dari proses penuaan alami. Seiring bertambahnya usia, tubuhmu lah secara perlahan mengurangi produksi hormon estrogen. Ini adalah perubahan yang alami dan tak terhindarkan.
- Genetik: Faktor genetik juga dapat memainkan peran penting. Jika ibu atau nenekmu mengalami menopause pada usia tertentu, ada kemungkinan bahwa kamu akan mengalami hal serupa.
- Operasi pengangkatan rahim atau ovarium: Jika kamu telah menjalani operasi pengangkatan rahim atau ovarium, ini bisa mempercepat proses menopause. Pasalnya, operasi semacam itu mempengaruhi produksi hormon estrogen.
- Gaya hidup dan faktor lingkungan: Beberapa faktor gaya hidup, seperti merokok dan kurang berolahraga, dapat mempengaruhi onset menopause. Juga, faktor lingkungan seperti paparan bahan kimia tertentu dapat mempengaruhi fungsi ovarium.
- Stres: Stres yang berkepanjangan dan tingkat stres yang tinggi juga dapat mempengaruhi siklus menstruasi dan mempercepat proses menopause.
Treatment untuk Menopause
Ada beberapa pilihan perawatan yang dapat dipertimbangkan saat menghadapi menopause.
Pilihan tergantung pada seberapa parah gejala menopause yang kamu alami dan preferensi pribadimu.
Merangkum dari WebMD, berikut adalah beberapa treatment atau perawatan yang bisa menjadi pertimbangan:
- Terapi hormon: Terapi hormon adalah salah satu perawatan utama untuk mengatasi gejala menopause. Terapi ini melibatkan pemberian hormon seperti estrogen atau progesteron dalam berbagai bentuk, seperti pil, krim, gel, atau terapi hormon berbasis patch. Terapi hormon dapat membantu mengurangi hot flashes, mengembalikan kualitas tidur, serta meredakan gejala kekeringan vagina.
- Obat-obatan Non-Hormonal: Ada juga obat-obatan non-hormonal yang dapat membantu mengatasi gejala menopause. Contohnya, beberapa jenis obat antidepresan dapat membantu mengurangi hot flashes. Selain itu, obat-obat seperti gabapentin atau clonidine juga bisa digunakan.
- Terapi Penggantian Hormon Alami: Beberapa orang memilih untuk menggunakan terapi penggantian hormon alami. Ini melibatkan penggunaan produk alami, seperti suplemen herbal atau akupuntur, untuk meredakan gejala menopause. Namun, efektivitas metode ini belum terbukti secara ilmiah, jadi penting untuk berbicara dengan dokter sebelum mencobanya.
- Perubahan Gaya Hidup: Mengadopsi gaya hidup yang sehat dapat membantu mengurangi gejala menopause. Terapi ini termasuk olahraga teratur, pola makan seimbang, menghindari merokok, dan mengelola stres. Diet yang kaya akan kalsium dan vitamin D juga penting untuk kesehatan tulang.
- Terapi Psikologis: Jika gejala perubahan mood dan kecemasan menjadi masalah, terapi psikologis seperti kognitif-behavioral therapy (CBT) bisa membantu. Terapi ini adalah metode yang membantu kamu mengatasi masalah emosional dan mental.
- Perawatan Khusus: Untuk gejala tertentu, seperti masalah pada vagina atau kesulitan dalam hubungan seksual, dokter dapat merekomendasikan perawatan khusus, seperti penggunaan pelumas atau estrogen topikal.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan treatment mana yang sesuai untukmu.
Dokter akan membantu menilai gejala yang kamu alami dan memberikan rekomendasi yang paling tepat.
Setiap perempuan memiliki pengalaman menopause yang berbeda, jadi perawatan yang paling baik untukmu mungkin berbeda dari yang lain.
Yang terpenting, ingatlah bahwa menopause adalah fase hidup yang dapat dihadapi dengan dukungan dan perawatan yang sesuai. Semoga informasi ini membantu, ya!***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Nurul Huda