banner 728x250
News  

Rumor McD Beri Makanan Gratis ke Tentara Israel, Warganet Indonesia Ramai Ingin Boikot McDonald’s

Warganet Indonesia ramai ingin boikot McD karena beri sumbangan makanan ke Israel. FOTO: Arsip McDonalds
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Ketegangan antara Israel dan Palestina nampaknya menyebar ke segala aspek di dunia.

Seperti yang ramai diberitakan di Indonesia, salah satu makanan fast food ternama “McDonald’s” di Israel diketahui menyumbangkan 4000 makanan gratis pada para tentara Israel.

Hal ini tentu menjadi berita yang sangat besar di Indonesia, mengingat McD merupakan salah satu makanan fast food yang sangat terkenal untuk berbagai kalangan usia.

Bukan hanya memancing kegeraman warganet, beberapa orang di media sosial juga mengecam keputusan McD Israel ini dan berniat untuk memboikot fast food tersebut. 

Komentar yang sama datang dari seorang dokter Indonesia, bernama Akhada Maulana. Dirinya menyatakan ingin berhenti membeli makanan dari merek fast food tersebut sebab tak ingin menjadi penyumbang makanan tentara Israel melalui uang pembeliannya. 

“Terpaksa berhenti beli makanan di restoran ini. Gak mau kelak di akhirat ditanya Allah satu rupiah uang pembelianku dipakai untuk menyumbang tentara pembantai saudaraku di Palestina…” tulisnya pada akun @akhadam77, Minggu (15/10/23). 

Namun ternyata komentarnya mengenai rumor McDonald’s ini mendapatkan berbagai macam tanggapan dari warganet lainnya.

Beberapa orang ada yang setuju dengan pernyataan tersebut, dan ingin mengikuti jejak sang dokter agar tidak membeli makanan di gerai tersebut lagi.

Tapi, banyak juga yang bertentangan dengan komentar dokter tersebut. Beberapa orang memberikan edukasi mengenai sistem pembukaan gerai McDonald’s di seluruh dunia yang menggunakan sistem franchise

Seperti yang ditulis oleh M. Harisman, Senin (16/10/23) yang memberikan informasi jika setiap cabang McD memiliki respons yang berbeda terhadap perang Israel-Palestina. 

“Beda negara, beda response, karena beda franchisee. Donasi untuk Gaza. McD Oman US$ 100K. McD Kuwait US$ 250K. McD Qatar US$ 270K. McD Saudi US$ 530K. McD Turkey US$ 1M Donasi untuk Israel. McD Jerussalem: free meals for several days,” tulis akun @mharisman pada kolom komentar. 

Hal yang sama juga dituliskan oleh Tukimin, yang menyatakan bahwa McD merupakan fast food bersistem kemitraan dan memberikan informasi siapa pemilik franchise McD di Indonesia. 

“Maaf dok… Tp ini kan sistemnya kemitraan ya? Membeli untuk kurun waktu tertentu. Franchise Indonesia yang megang dari group Sosro. Tentu cabangnya banyak sekali, apalagi jumlah pegawai. Belum lagi kemitraan dengan peternak ayam dll. Dan banyak pegawainya juga yang sama2 muslim,” tulisnya melalui akun @tukismind.

Lalu, bagaimana dengan sikap masyarakat Indonesia? Apakah kita juga harus memboikot McDonald’s dengan cara tidak membeli makanannya? 

Sumbangan berkaitan dengan McDonald’s di Indonesia?

Sebuah akun informatif X @txtfromIR membagikan informasi lengkap mengenai hal-hal yang perlu diketahui masyarakat Indonesia mengenai fast food kenamaan ini. 

Selain McDonald’s memiliki sistem franchise, program makanan gratis yang diberikan McDonald’s Israel ke tentaranya adalah inisiatif dari McD negara tersebut.

Artinya, program tersebut memang dijalankan sendiri dengan lisensi kepada pemilik McD Israel. 

“Perlu kita ketahui bahwa program makanan gratis untuk tentara Israel merupakan inisiatif McDonald’s Israel yang dijalankan dan dilisensikan kepada Alonyal Limited sebagai pemilik lisensi McDonald’s di wilayah Israel. Bisa kita pahami ya bahwa Alonyal Limited telah membeli lisensi McDonald’s dari McDonald’s Corporation untuk memakai merek dagang dan produknya di seluruh wilayah Israel,” tulis akun tersebut.

Akun ini juga memberikan informasi mengenai pengertian dari waralaba atau franchise dan pembayaran royalti dari merek fast food tersebut. 

“Metode bisnis McDonald’s adalah franchise atau dalam Bahasa Indonesia disebut waralaba. Menurut International Franchise Association (IFA), franchise adalah metode pendistribusian produk atau layanan yang melibatkan pemilik waralaba, yang menetapkan merek dagang atau nama dagang dan sistem bisnis dan penerima waralaba, yang membayar royalti dan sering kali biaya awal untuk hak menjalankan bisnis di bawah nama dan sistem pemilik waralaba,” tulisnya lagi.

Bagaimana dengan Indonesia? Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, McDonald’s Indonesia dilisensikan oleh salah satu perusahaan besar di Indonesia sebagai tanda resmi penggunaan merek dagang.

Perbedaan kepemilikan inilah yang membuktikan jika McDonald’s di berbagai negara tidak serta merta mendukung dan memberi sumbangan pada tentara Israel. 

“Begitu juga dengan McDonald’s Indonesia di mana PT. Rekso Nasional Food yang membeli lisensi McDonald’s dari McDonald’s Corporation untuk memakai merek dagang dan produknya di seluruh wilayah Indonesia. Perbedaan kepemilikan McDonald’s di berbagai negara bisa dilihat dari beberapa pernyataan yang dikeluarkan oleh McDonald’s Arab Saudi, Kuwait, Turkiye, Oman, Pakistan & Mesir yang menyatakan tidak terlibat dengan program McDonald’s Israel dan membuka donasi untuk masyarakat Palestina di Gaza.”

Jadi, apakah kita harus melakukan pemboikotan fast food ini? Dari informasi yang ada, pemberian sumbangan bukanlah bersumber dari McDonald’s global, melainkan negara tertentu saja.

McD dari beberapa negara lainnya juga memberikan sumbangan dengan berbagai nominal yang bervariatif untuk Gaza, Palestina. 

Sehingga membuktikan jika McD di berbagai negara memang memiliki kewenangan tersendiri atas program-program yang dijalankan. 

Hingga saat ini, belum ada statement apapun yang diberikan oleh pihak McDonald’s Indonesia. Pemboikotan gerai fast food ini mungkin malah akan berdampak pada kesejahteraan karyawannya.***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses