Tuturpedia.com – Batuk dapat terjadi ketika tenggorokan terinfeksi virus atau bakteri. Batuk bisa mengganggu lantaran dapat membuat tenggorokan gatal dan terasa tidak nyaman.
Untuk mengatasinya, Anda dapat membuat obat batuk alami dari bahan herbal ketika mengalami batuk kering maupun batuk berdahak.
Mengonsumsi obat batuk alami dari bahan herbal dapat meredakan sakit dan menimbulkan efek lega di tenggorokan.
Dikutip Tuturpedia.com dari berbagai sumber pada Rabu (6/9/2023), berikut adalah deretan herbal yang bisa digunakan untuk mengurangi batuk kering dan batuk berdahak.
1. Madu
Madu telah lama dipercaya sebagai obat batuk yang bisa melegakan tenggorokan.
Anda bisa membuat obat batuk alami dari madu dengan mencampurkan sekitar 1 sendok makan atau 2 sendok teh madu dengan teh herbal atau teh yang tersedia di rumah.
Anda juga bisa mencampurkan madu dengan air hangat dengan perasan lemon. Madu dapat melegakan tenggorokan, sedangkan zat lemon dapat membantu mengatasi hidung tersumbat.
Selain itu, Anda dapat menelan 1 sendok madu, atau mengoleskan madu di atas roti sebagai camilan. Namun, madu tidak dapat diberikan pada balita di bawah satu tahun karena risiko botulisme.
2. Jahe
Jahe memiliki sifat antiinflamasi atau antiradang yang cocok dikonsumsi saat mengalami batuk kering.
Sebagai obat batuk alami, jahe dapat mengencerkan dahak dan lendir yang ada di tenggorokan.
Anda dapat membuat teh jahe untuk mengobati batuk. Minuman hangat seperti teh dapat mengurangi iritasi dan batuk berdahak.
Akan tetapi, sebaiknya Anda mengonsumsi jahe secukupnya karena jahe juga memiliki efek samping, seperti iritasi tenggorokan, sakit perut, dan mulas.
3. Kencur
Kencur adalah obat batuk alami yang mudah ditemukan di Indonesia. Menurut situs Kemenkes RI, kencur bisa meredakan dahak dan lendir penyebab batuk, serta membersihkan tenggorokan.
Kencur juga bisa menghangatkan badan dan berkhasiat menghilangkan gas dari perut, serta menangkal radikal bebas.
4. Peppermint
Daun peppermint dapat menjadi obat batuk alami sekaligus untuk melegakan tenggorokan.
Anda bisa menggunakan daun peppermint atau minyak peppermint untuk mengatasi batuk yang membandel. Bahan alami ini juga bisa menyembuhkan flu.
Cara menggunakan peppermint sebagai obat batuk, yakni dengan mencampurkan daun peppermint ke dalam teh.
Anda juga bisa menghirup uap peppermint dengan mencampurkan 7-8 tetes minyak peppermint ke dalam air hangat. Setelahnya, tarik napas dalam-dalam untuk menghirup uap peppermint.
5. Kunyit
Senyawa kurkumin pada kunyit ternyata dapat menjadi obat batuk alami.
Kurkumin adalah senyawa aktif yang punya sifat antiinflamasi dan membantu meredakan sakit tenggorokan ketika batuk melanda.
Anda bisa membuat minuman hangat dari kunyit atau mencampurkannya dengan lada hitam dan madu.
Mengonsumsi kunyit dengan lada hitam bisa membuatnya lebih berkhasiat karena kandungan piperine pada lada hitam, yang bisa memaksimalkan penyerapan kunyit di dalam tubuh.
6. Makanan dan Minuman Hangat
Studi menjelaskan makanan dan minuman hangat dapat meredakan gejala batuk, flu, hingga sakit tenggorokan.
Selain itu, mengonsumsi makanan dan minuman hangat juga dapat mengurangi gejala tenggorokan kering, mengencerkan dahak, dan membuat tenggorokan terasa nyaman.
Anda bisa membuat kaldu atau sup hangat, menyeruput teh hangat, air putih hangat, ataupun air lemon hangat.
7. Probiotik
Makanan dan minuman yang mengandung probiotik dapat membantu meredakan batuk. Meskipun tidak meredakan batuk secara langsung, probiotik membantu menyehatkan sistem pencernaan yang dapat memperkuat imun tubuh.
Studi di tahun 2015 menyatakan adanya penurunan jumlah orang yang mengalami infeksi saluran pernapasan atas setelah diberikan berbagai jenis probiotik. Namun, studi ini masih perlu dikembangkan.
Makanan dan minuman yang mengandung probiotik, seperti tempe, kol, yogurt, kefir, kombucha, dan kimchi.
Obat batuk alami bisa menjadi altenatif pengobatan mudah dan murah. Namun, obat alami hanya dapat digunakan untuk pengobatan sementara dan bukan untuk penyakit kronis, seperti batuk berdarah.
Segera konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami batuk lebih dari 2 minggu untuk mendapatkan penanganan yang tepat.***
Penulis: Angghi Novita
Editor: Nurul Huda