Tuturpedia.com — Tren mengedit foto dengan kecerdasan buatan (AI) semakin populer di media sosial. Banyak orang tergoda mencoba aplikasi edit foto AI untuk mempercantik tampilan, membuat versi kartun, atau bahkan menukar wajah. Namun, di balik hasil yang memukau, ada sederet risiko serius yang perlu diwaspadai.
Artikel ini akan membahas 7 bahaya edit foto AI yang ngetren serta cara aman menggunakannya agar data pribadi tetap terlindungi.
1. Pencurian Identitas dan Data Biometrik
Mengunggah wajah ke aplikasi AI bukan sekadar main-main. Foto wajah mengandung data biometrik yang unik dan tidak bisa diganti. “Jika disalahgunakan, data biometrik bisa dipakai orang lain untuk memverifikasi identitas atau membuat akun palsu,” tulis Liputan6.
2. Deepfake dan Konten Palsu
Bahaya berikutnya adalah deepfake. Teknologi AI dapat membuat foto maupun video palsu yang terlihat sangat nyata. Hasilnya bisa dipakai untuk menyebarkan hoaks, merusak reputasi seseorang, hingga menjadi senjata cyberbullying.
3. Kehilangan Kontrol atas Identitas Digital
Banyak aplikasi edit foto AI menyelipkan syarat penggunaan yang memberi mereka hak untuk memakai foto yang diunggah. “Tak jarang, foto kita bisa dijadikan data latih algoritma atau bahkan untuk kepentingan komersial tanpa izin,” ungkap artikel tersebut.
4. Risiko Doxing dan Cyberbullying
Foto hasil edit sering kali menyimpan informasi tersembunyi, seperti lokasi atau detail di latar belakang. Data itu bisa dipakai untuk doxing, yakni membocorkan identitas pribadi seseorang tanpa persetujuan, yang berujung pada ancaman dan perundungan online.
5. Dampak Psikologis
Bukan hanya masalah privasi, edit foto AI juga berpotensi menimbulkan gangguan psikologis. Standar kecantikan yang tidak realistis dapat membuat pengguna merasa tidak puas dengan penampilan aslinya. “Hal ini bisa memicu perasaan rendah diri dan tekanan psikologis,” jelas Liputan6.
6. Ancaman Malware dari Aplikasi Tidak Resmi
Waspadai aplikasi edit foto AI yang tidak jelas asalnya. Beberapa di antaranya bisa menyisipkan malware atau meminta akses berlebihan, seperti kontak, mikrofon, dan lokasi. Jika jatuh ke tangan yang salah, data pengguna bisa dicuri atau perangkat terinfeksi.
7. Manipulasi Identitas dan Disinformasi
AI mampu memindahkan wajah seseorang ke situasi yang tidak pernah terjadi. Foto palsu ini bisa memicu salah paham, menyebarkan disinformasi, hingga menyeret nama baik orang yang bersangkutan.
Cara Aman Menggunakan Edit Foto AI
Meski berisiko, bukan berarti edit foto AI harus dihindari sepenuhnya. Ada beberapa langkah aman yang bisa diterapkan pengguna:
1. Gunakan aplikasi resmi dari toko aplikasi terpercaya.
2. Periksa izin akses dan kebijakan privasi sebelum menggunakan.
3. Hindari mengunggah foto sensitif, seperti identitas resmi atau momen pribadi.
4. Batasi informasi tambahan yang bisa membocorkan lokasi atau data pribadi.
5. Transparan saat membagikan foto: beri tahu jika hasil tersebut sudah diedit AI agar tidak memicu kesalahpahaman.
Edit foto AI memang menyenangkan dan hasilnya sering kali mengagumkan. Namun, di balik tren ini, ada bahaya besar yang tidak boleh diabaikan. Mulai dari pencurian identitas, deepfake, hingga manipulasi informasi, semua bisa terjadi jika pengguna tidak berhati-hati.
Bijaklah dalam menggunakan teknologi. Ingat, foto bukan hanya sekadar gambar, tapi juga jejak digital yang bisa menentukan keamanan dan reputasi di dunia maya.
Sumber Foto: Istimewa
Penulis: Permadani T. || Editor: Permadani T.