banner 728x250
Sports  

6 Perubahan Peraturan Terbaru Liga Inggris 2024/25, Apa Saja?

Perubahan peraturan terbaru di Liga Inggris 2024/25. Foto: x.com/premierleague
Perubahan peraturan terbaru di Liga Inggris 2024/25. Foto: x.com/premierleague
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Liga Inggris 2024/25 telah resmi dibuka pada Jumat (16/8/2024) malam waktu setempat, atau Sabtu (17/8/2024) dini hari waktu Indonesia, saat Manchester United menjamu Fulham di Old Trafford.

Musim baru ini tak hanya menandai kembalinya musim kompetisi, tetapi juga penerapan perubahan peraturan terbaru Liga Inggris.

Apa saja perubahan perubahan peraturan terbaru Liga Inggris yang resmi diterapkan musim ini? Simak panduannya berikut ini ya Tuturpedians!

1. Informasi VAR secara real time

Mulai musim ini, Premier League akhirnya akan menyediakan penjelasan perihal keputusan wasit maupun keterlibatan VAR di atas lapangan secara real time.

Informasi itu akan disediakan lewat akun X @PLMatchentre, yang juga bisa diakses lewat link ini.

Langkah tersebut serupa dengan yang sudah dilakukan UEFA selama gelaran EURO 2024 kemarin, di mana informasi lengkap soal keputusan wasit dan VAR ditampilkan di layar besar yang terpasang di stadion.

Selain itu, Premier League juga akan memutar ulang seluruh gol yang dianulir VAR maupun gol yang sudah dicetak namun sempat tertunda pengesahannya gegara pengecekan VAR.

Meski begitu, bukti video tersebut baru akan ditayangkan di akhir pengecekan dan tidak secara live atau real time.

2. Teknologi offside semi-otomatis

Teknologi offside semi-otomatis alias semi-automated VAR offside technology (SAOT) ini siap digunakan di Liga Inggris. Meski begitu, musim ini rupanya masih bagian dari proses pengujian untuk memastikan keandalan SAOT itu sendiri.

Melansir laporan ESPN pada Minggu (18/8/2024(, SAOT besar kemungkinan baru memang siap digunakan pada bulan Oktober lagi.

Sebelum SAOT benar-benar resmi diterapkan, artinya kamu masih akan melihat penjelasan soal offside di layar kaca seperti di musim-musim sebelumnya.

Setelah SAOT diterapkan, nantinya teknologi ini akan memetakan para pemain secara otomatis menggunakan kamera canggih yang terpasang di atap stadion. Penggunaannya sendiri juga tidak perlu menunggu VAR lebih dulu.

Dengan teknologi ini, Premier League memprediksi pengecekan VAR untuk potensi offside bisa dilakukan 31 detik lebih cepat.

3. Regulasi handball sedikit lebih longgar

Mulai musim ini, pantulan dari kaki atau tubuh yang secara jelas mengubah arah bola dan mengenai lengan tidak akan langsung diklaim sebagai pelanggaran handball

Bahkan ketika lengan dalam posisi terjulur menjauhi badan atau berada di atas kepala pun wasit tidak akan langsung menuding pemain melakukan handball.

Kelonggaran tersebut dikarenakan logika bahwa pemain tidak akan mendapatkan keuntungan apa pun dalam posisi tersebut, bahkan ketika posisi itu mengubah arah bola. 

Selain itu, Liga Inggris juga ingin meminimalisir pemberian sanksi kartu kuning kepada pemain yang memang tidak berniat melakukan handball.

4. Regulasi tendangan penalti

Perubahan ini berkaitan dengan encroaching, atau yang bisa diterjemahkan sebagai gangguan.

Dewan Asosiasi Sepak Bola internasional (IFAB) sendiri menjelaskan bahwa encroaching bisa dengan mudah diketahui oleh VAR. Apabila Law 14 IFAB tentang tendangan penalti diterapkan secara ketat, kebanyakan tendangan penalti akan diambil ulang.

Sebagai contoh, kalau ada pemain bertahan yang masuk ke dalam kotak penalti sebelum bola ditendang, aksi itu akan disebut sebagai encroachment sehingga tendangan penalti akan diulang.

Pun halnya jika pemain menyerang lebih dulu masuk ke dalam kotak penalti dan mencetak gol dengan cara mengambil bola rebound, hal itu pun akan dianggap pelanggaran. 

Sedangkan jika kiper dianggap sudah keluar dari garisnya sebelum penalti dan hal tersebut menyebabkan gagalnya tembakan penalti, momen itu juga akan dianggap sebagai encroachment. Artinya, tendangan penalti juga akan diulang.

5. Waktu tambahan (injury time)

Premier League kembali melakukan peningkatan di musim ini untuk memastikan tidak banyak waktu yang secara signifikan terbuang dalam setiap pertandingan.

Musim lalu, Liga Inggris mencatatkan total 53 hingga 58 menit waktu permainan di setiap pertandingan, yang dinilai sudah mendekati target mereka yaitu 60 menit.

Hal sama sukses diraih UEFA yang mencatatkan sedikit di bawah 60 menit saja di ajang Liga Champions dan EURO. Padahal, UEFA cukup “pelit” memberikan waktu tambahan.

Musim ini, setiap selebrasi gol akan mendapatkan jatah 30 detik. Apabila durasinya lebih dari itu, selisihnya akan ditambahkan pada akhir pertandingan sebagai waktu tambahan.

Tambahan akan tetap diberikan untuk untuk penghentian pertandingan karena alasan taktis lainnya.

6. Jumlah bola

Regulasi ini berkaitan dengan poin di atas soal penggunaan waktu efektif untuk pertandingan. 

Maksudnya, daripada terjadi penundaan lama karena harus mengambil bola yang perlu diganti, jumlah bola yang disiapkan dalam satu pertandingan pun telah ditentukan lebih dulu.

Jumlah yang ditentukan adalah 15 bola dan diharapkan bisa mengurangi jumlah waktu permainan yang berpotensi terbuang secara signifikan.***

Penulis: K Safira

Editor: Annisaa Rahmah