banner 728x250

6 Hasil Penting dari Pertemuan Jokowi dan Joe Biden, Salah Satunya Kerja Sama Mineral Kritis

Menlu Retno Marsudi menyampaikan 6 hasil penting dari pertemuan Jokowi dan Joe Biden di Amerika Serikat. Foto: Instagram.com/sekretariat.kabinet
Menlu Retno Marsudi menyampaikan 6 hasil penting dari pertemuan Jokowi dan Joe Biden di Amerika Serikat. Foto: Instagram.com/sekretariat.kabinet
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Presiden Jokowi telah selesai melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Gedung Putih, Washington DC pada (13/11/2023), dari pertemuan ini Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyampaikan enam hasil penting.

Menlu Retno menyebutkan poin pertama hasil pertemuan Jokowi dan Biden adalah Indonesia-Amerika Serikat sepakat untuk meningkatkan status hubungan bilateral dari strategic partnership menjadi comprehensive strategic partnership (CSP).

Hal ini akan menjadi fondasi yang kuat untuk penguatan kerja sama bilateral, khususnya di bidang ekonomi.

Hasil penting selanjutnya adalah kesepakatan kerja sama mineral kritis yang nantinya akan dibentuk critical minerals agreement (CMA).

“Kedua, secara prinsip, disepakati pentingnya penguatan kerja sama mineral kritis. Untuk itu akan dibentuk rencana kerja (work plan) menuju pembentukan critical minerals agreement (CMA). Jika CMA sudah dimiliki, maka Indonesia akan dapat menjadi pemasok kebutuhan baterai EV di Amerika Serikat secara berkesinambungan, untuk jangka panjang,” ujar Menlu Retno, dilansir Tuturpedia.com dari YouTube Sekretariat Presiden (15/11/2023).

Berikutnya, sehubungan dengan Kemitraan Transisi Energi Berkeadilan (JETP) yang sudah diresmikan pada 15 November 2022 saat KTT G20 di Bali, Jokowi mengatakan kepada Joe Biden agar Amerika Serikat mendukung upaya transisi energi di Indonesia.

“Ketiga, kedua pemimpin sepakat pentingnya segera diimplementasikan just energy transition partnership atau JETP. Presiden RI menyampaikan agar Amerika Serikat dapat mendukung upaya mempercepat transisi energi Indonesia, termasuk program early retirement PLTU dan pengembangan jaringan transmisi dan distribusi kelistrikan Indonesia,” terang Retno.

Lalu, Indonesia terpilih menjadi salah satu mitra international technology security and innovation (ITSI) fund. Yang berguna untuk menguatkan rantai pasok semikonduktor.

“Keempat, Indonesia telah terpilih sebagai salah satu mitra international technology security and innovation (ITSI) fund dari Amerika Serikat. Hal ini akan membuka jalan bagi penguatan rantai pasok semikonduktor,” ucap Retno.

Selanjutnya yang kelima ialah meningkatkan perdagangan, di mana Jokowi mengingatkan pentingnya perpanjangan generalized system of preferences (GSP) untuk Indonesia. 

Sebagai informasi, GSP merupakan program prioritas perdagangan Amerika Serikat yang terbesar dan tertua. GSP ini mendorong pembangunan ekonomi dengan cara menghapuskan bea masuk dari ribuan produk yang diimpor dari salah satu 119 negara.

Kemudian yang keenam, Amerika Serikat berkomitmen untuk mendukung Indonesia menjadi anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

Meskipun belum menjadi anggota OECD, sebelumnya Indonesia telah menjadi salah satu dari banyak negara yang memiliki hubungan kerja sama dengan OECD.

Membahas Penghentian di Gaza

Seperti hasil dari pertemuan KTT Luar Biasa OKI di Riyadh, Arab Saudi pada 11 November lalu, Presiden Jokowi menyampaikan dengan tegas kepada Amerika Serikat supaya dapat menggunakan pengaruhnya kepada Israel untuk memberhentikan kekejaman di Gaza.

Jokowi meminta gencatan senjata segera dilakukan, karena ini adalah penting sehingga bantuan kemanusiaan berlangsung aman dan berkelanjutan dapat dilakukan. Selain itu, ada pembahasan mengenai proses perdamaian menuju two state solution atau solusi dua negara.

“Presiden RI juga menyampaikan hasil keputusan KTT Luar Biasa OKI yang baru saja diselenggarakan di Riyadh 11 November yang lalu pada saat pertemuan dengan Presiden Joe Biden. Presiden Jokowi menyampaikan bahwa posisi negara OKI sangat solid dan tegas, agar Israel segera mengakhiri kekejamannya di Gaza,” ungkap Menlu Retno.

Menyepakati 6 Dokumen Kerja

Lebih lanjut, Menlu Retno menuturkan atas pertemuan ini telah disepakati enam dokumen kerja sama G to G atau government to government.

“Dari kunjungan ini, telah disepakati enam dokumen kerja sama G to G termasuk kesepakatan pembentukan comprehensive strategic partnership, kerja sama di bidang Kesehatan, ESDM, maritim, dan kebudayaan,” tutur Retno.

Di sisi bisnis, terdapat kesepakatan kerja sama senilai USD 28,85 miliar. Di antaranya adalah investasi pembangunan carbon capture storage (penangkapan dan penyimpanan karbon) dan kilang petrokimia, pengolahan nikel baterai EV dan pembangunan modul dan panel surya. 

“Selain pertemuan bilateral, Presiden juga memanfaatkan kunjungan ke Washington DC untuk menyampaikan policy speech di Georgetown University yang dihadiri sekitar 700 peserta,” imbuhnya.

Di sana, Jokowi membicarakan pentingnya kemitraan antara Indonesia dan Amerika Serikat demi menciptakan stabilitas dan dunia yang makmur.

Jokowi pun mengapresiasi rencana Georgetown University yang akan membuka cabang kampusnya di Indonesia pada 2024.***

Penulis: Annisaa Rahmah

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses