Tuturpedia.com – Masih dalam masa tanggap bencana selama dua pekan ke depan, tim gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, PUPR hingga BNPB turun ke lapangan untuk meninjau lokasi banjir.
Dikutip Tuturpedia.com, Rabu (15/5/2024), hingga Selasa (14/5/2024) siang, tim gabungan terlihat masih mencari korban yang dinyatakan hilang di Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Sumatra Barat.
Sebanyak 100 orang personel TNI dari Yonif 131 dan batalyon marinir pertahanan pangkalan 4 yang berjumlah 100 orang dikerahkan untuk membantu proses pencarian korban hilang dan meninggal.
Hal ini disampaikan oleh Letkol (ARM) Bayu Ardhitya Nugroho selaku Dandim 03/04 Agam, Selasa (14/5/2024).
“Personel alhamdulillah mulai dari hari ini ada beberapa personel tambahan kita dari Pangdam. Kita diperbantukan dari Yonif 131 sebanyak 100 orang,” ujar Letkol (ARM) Bayu.
Selain itu, ada pula penambahan bantuan anjing pelacak dari Polda Sumatra Utara guna memudahkan pencarian.
Tak hanya berusaha mencari korban yang hilang, tim gabungan juga fokus dalam melakukan rehabilitasi sungai yang ada di Nagari Kubang duo Simpang Bukit yang sebelumnya tertutup material batu besar dan juga kayu.
Sebanyak 200 orang personel gabungan diterjunkan untuk melakukan pencarian korban. Personel gabungan ini juga dibantu oleh sejumlah anggota komunitas dan warga setempat.
Sementara itu, menurut Kepala BNPB Letjen Suharyanto yang ikut mengunjungi lokasi mengaku sudah membuka opsi untuk merelokasi para warga.
“Justru kalau masyarakat itu mau relokasi, pemerintah pusat malah membuka kesempatan yang seluas-luasnya. Justru selama ini biasanya yang agak kendala masyarakat enggak mau dipindah gitu,” ucap Suharyanto.
Pihaknya menyebut sudah menyiapkan lahan untuk relokasi warga dan nantinya akan berkoordinasi dengan bupati serta gubernur.
“Kalau memang masyarakatnya itu sendiri mau relokasi, pemerintah daerah menyiapkan lahan, nanti kami akan koordinasi dengan bupati dan gubernur. Nanti kalau lahannya sudah siap, clean and clear, pemerintah pusat akan membangunkan,” lanjutnya.
Banjir lahar dingin Gunung Marapi ini mengakibatkan sejumlah kerusakan pada rumah warga di beberapa kabupaten di Sumatra Barat.
Terhitung ada sebanyak 50 orang tewas dan belasan lainnya masih dalam pencarian. Kabupaten Agam menjadi salah satu wilayah terdampak yang cukup parah akibat banjir ini.***
Penulis: Niawati.
Editor: Annisaa Rahmah.