Tuturpedia.com – Beberapa orang tua pasti pernah menghadapi situasi anak tiba-tiba tantrum saat berpergian. Keadaan ini tentu bisa membuat orang tua frustasi. Sebab, anak cenderung sulit dirayu dan meredam emosinya.
Dikutip dari laman resmi Mayo Clinic, Senin (31/7/2023), tantrum adalah sebuah ekspresi frustasi anak kecil dengan segala keterbatasannya untuk bisa memiliki apa yang mereka inginkan.
Anak-anak di umur 1-3 tahun cenderung sulit mengungkapkan perasaanya dan mendeskripsikan apa yang sedang mereka alami. Hal ini membuat mereka frustasi dan akhirnya memunculkan amukan yang sulit dikendalikan.
Selain menangis, tak jarang beberapa anak tantrum mengeluarkan reaksi lain, seperti berteriak, menendang, memukul, hingga menggigit.
Lalu, bagaimana cara menghadapi tantrum agar perilaku ini tidak terjadi berulang-ulang?
Dikutip dari berbagai sumber, Tuturpedia.com merangkum beberapa tips menghadapi tantrum pada anak. Yuk, intip tips selengkapnya di bawah ini!
1. Hadapi anak tantrum dengan tenang
Hal pertama yang harus orang tua lakukan, yaitu tetap dalam keadaan tenang. Ini merupakan cara awal menghadapi amukan anak yang sedang meledak-ledak.
Jika amukan anak dihadapi dengan kemarahan yang sama, anak mungkin akan meniru perilaku orang tuanya.
Coba meminimalisir teriakan saat menenangkan anak yang tantrum. Karena, teriakan justru malah memperburuk keadaan.
2. Cari tahu penyebab tantrum pada anak
Seorang anak akan mengamuk karena sebab tertentu. Bisa jadi mereka merasa lapar, lelah, atau mengantuk.
Tentu, jika sudah mengetahui alasannya, orang tua bisa menemukan solusi dengan mudah.
Anak kecil mudah merasa frustrasi dan cemburu terhadap anak lainnya. Mereka membutuhkan banyak waktu, perhatian, dan cinta dari orang tua.
3. Alihkan perhatian anak
Daripada menghadapi anak tantrum dengan kemarahan, lebih baik mencoba untuk mengalihkan perhatiannya.
Orang tua bisa memberikan buku, berpindah lokasi, atau membuat ekspresi lucu untuk anak agar amarah mereda.
Selain itu, jika orang tua meminta anak untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan keinginannya, coba untuk menawarkan bantuan.
Jika hendak melarang anak bermain di suatu tempat, pastikan orang tua sudah memiliki opsi tempat bermain lain yang diperbolehkan.
Bagaimana jika anak melakukan hal yang berbahaya, seperti memukul dan menggigit anak lain?
Coba untuk menghentikan perilaku itu dengan membawa mereka ke tempat lain hingga dirasa amarahnya mereda.
Ketika mereka mulai tenang, orang tua bisa mulai menanyakan apa penyebab kemarahannya. Selain itu, ajarkan juga rasa menyayangi satu sama lain setelah tantrumnya mereda.
4. Jangan mudah berubah pikiran
Hal yang perlu dilakukan orang tua saat menghadapi tantrum pada anak ialah jangan mudah mengubah pikiran!
Ketika orang tua sudah mengatakan tidak untuk suatu hal, jangan ubah aturan tersebut hanya untuk mengakhiri amukannya.
Ketika orang tua menyerah dengan aturan sendiri, anak akan berpikir bahwa amukan bisa membuat mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan.
5. Bantu anak untuk mengekspresikan perasaanya
Tips terakhir, bantu anak untuk mengekspresikan perasaanya. Anak akan meniru dan belajar dari apa yang orang tua lakukan. Karena itu, orang tua bisa jadi contoh pertama yang mereka lihat dalam mengekspresikan perasaan.
Coba untuk mengatakan yang mendeskripsikan perasaan, seperti “Ibu tahu kamu marah karena…”. Ungkapan seperti ini akan membantunya mendeskripsikan rasa frustasi mereka. Secara bertahap, mereka akan lebih mudah mengenali berbagai perasaannya sendiri.
Demikian beberapa tips menghadapi anak tantrum yang bisa membantu para orang tua di rumah.
Ingat, rasa panik dan amarah yang berlebih dari orang tua hanya akan membuat keadaan semakin memburuk. Hadapi anak tantrum dengan tenang dan mulai lakukan tips-tips di atas, ya! Semoga membantu.
Foto: Anna Novita Rachim
Editor: Al-Afgani Hidayat