Indeks

5 Miliar Orang di Dunia Menderita Panas Ekstrem di Bulan Juni 2024, Apa Penyebabnya?

Panas ekstrem berdampak pada tingkat kematian dan dua sektor lainnya. Foto: freepik.com/freepik

Tuturpedia.com – Sebagian besar wilayah Asia mengalami suhu jauh di atas 40°C selama berhari-hari. Cuaca panas ini sangat menyulitkan orang-orang yang tinggal di kamp pengungsi, perumahan informal, hingga para pekerja di luar ruangan.

Gelombang panas bisa dibilang merupakan jenis peristiwa panas ekstrem yang paling mematikan di beberapa daerah. Dikutip Tuturpedia dari laman World Weather Attribution, Jumat (18/6/2024), ratusan kematian telah dilaporkan di sebagian besar negara yang terkena dampaknya, termasuk Palestina, Bangladesh, India, Thailand, Myanmar, Kamboja, dan Filipina. 

Gelombang panas ini juga berdampak besar pada sektor pertanian karena menyebabkan kerusakan tanaman dan penurunan hasil panen. Selain itu, sektor pendidikan juga terkena dampak karena hari libur harus diperpanjang dan sekolah-sekolah ditutup di beberapa negara, yang berdampak pada jutaan siswa.

Apa Penyebab Panas Ekstrem Makin Parah di Bulan Juni?

Perubahan iklim dunia makin memperparah panas ekstrem yang dirasakan di beberapa negara di belahan dunia. 

Diketahui perubahan iklim yang terjadi disebabkan oleh adanya emisi dari pembakaran bensin, gas, dan batu bara. Selain itu, meningkatnya permukiman informal dan populasi yang terpapar, berkurangnya ruang hijau, serta meningkatnya kebutuhan energi juga turut memperparah panas ekstrem yang terjadi.

Dikutip dari laman Anadolu Ajansi, menurut Central Climate ada sebanyak 5 miliar orang menderita panas ekstrem akibat perubahan iklim mulai dari tanggal 16 Juni 2024 hingga 24 Juni 2024 kemarin. 

Akibatnya, panas ekstrem ini berdampak ke berbagai negara termasuk Indonesia. Menurut data yang dikeluarkan oleh Central Climate, panas ekstrem berdampak pada 231 juta orang di Indonesia, 206 juta orang di Nigeria, 619 juta orang di India, 579 juta orang di Tiongkok, dan 176 juta orang di Brasil.

Bukan hanya itu, panas ekstrem juga berdampak pada 171 juta orang di Bangladesh, 165 juta orang di AS, 152 juta orang di Eropa, 123 juta orang di Meksiko, 121 juta orang di Ethiopia, dan 103 juta orang di Mesir. 

Panas ekstrem juga turut dirasakan oleh seluruh jemaah haji di Arab Saudi. Akibatnya, kurang lebih sebanyak 1.300 jemaah haji meninggal di Arab Saudi akibat panas ekstrem.***

Penulis: Anna Novita Rachim.

Editor: Annisaa Rahmah.

Exit mobile version