Tuturpedia.com – Baru dua minggu penayangan Siksa Kubur, film besutan Joko Anwar sebagai sutradara, penulis skenario, sekaligus editor ini telah mengumumkan 2,7 juta penonton melalui Instagram resmi film di @siksakubur.movie.
Hal tersebut menambah daftar konsistensi kesuksesan film arahan Joko Anwar dalam jumlah penonton yang berturut-turut terjadi dalam penayangan Pengabdi Setan (2017), Gundala (2019), Perempuan Tanah Jahanam (2019), dan Pengabdi Setan II: Communion (2022).
Dari kelima film, jumlah penonton dengan angka terkecil ada dari Gundala dengan 1.699.433 penonton hingga terbesar di Pengabdi Setan II: Communion dengan 6.391.982 penonton yang menjadikanya film Indonesia terlaris sepanjang masa keempat.
Jumlah penonton uniknya tetap tinggi meskipun terjadi pergantian karakter maupun pemeran dari Abimana Aryasatya, Christine Hakim, Tara Basro, hingga Reza Rahadian. Rumah produksi pun beragam seperti Rapi Films dan Screenplay Bumi Langit.
Begitu juga dengan genre film yang tidak melulu horor dengan menyuguhkan film superhero melalui Gundala. Sehingga tersisa Joko Anwar sebagai salah satu faktor terkuat dalam konsistensi keberhasilan yang merupakan hal baru dalam dunia perfilman Indonesia.
Menurut kritikus film Rasyid Harry, kesuksesan tersebut terjadi karena formula film Joko Anwar yang menyisakan teka-teki bagi penonton untuk mereka jawab sendiri. Pertanyaan yang menghantui penonton tidak selalu terjawab meski film telah selesai ditonton.
Penonton film Joko Anwar kemudian membuat diskusi di media sosial, terutama di X (Twitter), yang membuat film menjadi makin trending.
Diskusi berkutat seputar plot cerita, simbolisasi dalam film, hingga teori mengenai keterkaitan antara film Joko Anwar yang memiliki karakter berbeda.
Contohnya adalah teori yang tengah dibicarakan saat ini mengenai kaitan antara cerita Siksa Kubur dengan Pengabdi Setan.
Konten bertema serupa juga marak dibuat oleh pengulas film yang kini menjamur di Instagram, TikTok, dan YouTube karena ampuh mendulang banyak penonton.
Alhasil, diskusi tersebut menarik orang-orang ke bioskop agar ikut merasakan dan mengerti tren yang tengah dibicarakan. Tidak jarang penonton mengulang film yang sama di bioskop untuk menuntaskan rasa ingin tahunya.
”Nonton, enjoy, pulang, bingung, mikir, pusing, bikin teori, nyari-nyari teori orang, belum puas nonton lagi. Itu formulanya film-film Joko belakangan ini dan itu ampuh buat ngedatengin penonton, ” terang Rasyid dikutip Tuturpedia dari kanal YouTube Cine Crib pada Senin (22/4).
Rekor Joko Anwar baru akan disusul oleh sutradara film horor lainya, Kimo Stamboel. Ia sukses memperoleh lebih dari satu juta penonton dalam empat film berturut-berturut, yaitu Ivanna (2022), Jailangkung: Sandekala (2022), Sewu Dino (2023), dan Badarawuhi di Desa Penari (2024).***
Penulis: Fadillah Wiyoto
Editor: Nurul Huda
