banner 728x250

5 Dampak Ekspor Pasir Laut: Keuntungan Ekonomi yang Mengancam Lingkungan

Jika pasir laut dikeruk, ekosistem pesisir akan terancam. Foto: freepik.com/wirestock
Jika pasir laut dikeruk, ekosistem pesisir akan terancam. Foto: freepik.com/wirestock
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Kamu mungkin sudah mendengar tentang polemik terbaru terkait peraturan ekspor pasir laut di Indonesia.

Indonesia merupakan raksasa maritim dengan lebih dari 17 ribu pulau. Beberapa bulan ke belakang Pemerintah Indonesia berencana untuk melanjutkan kebijakan ekspor pasir lautnya setelah jeda selama dua dekade.

Meskipun dianggap sebagai sumber pemasukan negara, aktivitas ini membawa dampak serius bagi lingkungan.

Supaya kamu memiliki gambaran dengan kerusakan yang akan terjadi, Tuturpedia akan kasih kamu informasi apa saja dampak buruk dari ekspor pasir laut bagi lingkungan. Yuk, simak selengkapnya yang telah dirangkum pada Minggu (22/9/2024) di bawah ini!

1. Kerusakan Ekosistem Pesisir

Pengambilan pasir laut secara berlebihan dapat mengganggu ekosistem pesisir yang menjadi habitat berbagai spesies laut. Organisme seperti kerang, ikan kecil, dan terumbu karang sangat bergantung pada pasir sebagai tempat tinggal. Saat pasir dikeruk, habitat mereka terancam punah, yang pada akhirnya memengaruhi keseimbangan ekosistem.

2. Abrasi Pantai

Pasir laut berperan penting dalam menjaga kestabilan pantai. Ketika pasir dikeruk untuk diekspor, pantai menjadi rentan terhadap abrasi, di mana tanah pantai akan terus terkikis oleh ombak. Ini dapat menyebabkan garis pantai mundur, merusak wilayah pesisir, serta mengancam permukiman dan infrastruktur di sekitarnya.

3. Kerusakan Terumbu Karang

Terumbu karang merupakan ekosistem laut yang paling berharga, tetapi sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan. Aktivitas pengambilan pasir dapat meningkatkan sedimen di perairan, yang akhirnya menutupi dan merusak terumbu karang. Akibatnya, berbagai spesies laut yang bergantung pada terumbu karang untuk berlindung dan mencari makan akan terdampak.

4. Gangguan pada Biodiversitas Laut

Pengambilan pasir laut dapat memicu ketidakseimbangan dalam rantai makanan laut. Hilangnya spesies tertentu akibat kerusakan habitat dapat mengakibatkan gangguan pada populasi predator dan mangsa, yang pada akhirnya merusak biodiversitas laut.

5. Meningkatkan Risiko Bencana Alam

Ketika pasir dikeruk dari laut, struktur alami yang melindungi pesisir dari gelombang dan badai menjadi lemah. Ini bisa meningkatkan risiko bencana alam seperti banjir, gelombang pasang, dan erosi yang lebih parah, terutama di daerah pesisir yang sudah rentan terhadap perubahan iklim.

Meskipun ekspor pasir laut di Indonesia masih menjadi polemik, Kementerian Perdagangan telah menegaskan bahwa ekspor hanya dapat dilanjutkan setelah kebutuhan dalam negeri terpenuhi sepenuhnya. Hal tersebut sejalan dengan Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2023, yang telah ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo pada bulan Mei tahun lalu.

Selain itu, dari pihak Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menyarankan agar rencana kebijakan ekspor hasil sedimentasi di laut berupa pasir laut ditunda terlebih dahulu.***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Annisaa Rahmah