banner 728x250
Ekobis  

5 Alasan Affiliate E-Commerce sudah Tidak Layak Dicoba!

Cek lima alasan kenapa affiliate e-commerce sudah kehilangan daya tariknya. Foto: freepik.com/tirachardz
Cek lima alasan kenapa affiliate e-commerce sudah kehilangan daya tariknya. Foto: freepik.com/tirachardz
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com –  Tuturpedians, tentu kamu pernah dengar soal affiliate e-commerce, bukan? Dulu, banyak orang menganggap ini jalan pintas buat dapat penghasilan tambahan, bahkan tanpa modal besar. 

Tapi sekarang, ceritanya mulai berubah. Kalau kamu lagi kepikiran buat coba, mungkin ada baiknya pikir-pikir dulu. Soalnya, ada beberapa alasan penting kenapa affiliate e-commerce sudah nggak seefektif dulu. 

Nah, sebelum kamu kecewa di tengah jalan, yuk simak 5 alasan kenapa model bisnis ini mulai kehilangan daya tariknya!

Cara Kerja Affiliate E-Commerce

Affiliate e-commerce adalah cara bisnis yang simpel dan cukup menarik buat kamu yang ingin mencoba dunia online

Konsep dasarnya, kamu jadi perantara antara pembeli dan penjual. Tugasmu adalah mempromosikan produk dari suatu toko atau platform e-commerce melalui link khusus yang diberikan padamu. Kalau ada orang yang membeli lewat link tersebut, kamu bakal dapat komisi sebagai bentuk apresiasi.

Biasanya, link ini kamu bagikan lewat media sosial, blog, atau bahkan YouTube. Jadi, makin banyak orang yang tertarik dan membeli, makin besar juga penghasilanmu. 

5 Alasan Affiliate E-Commerce Mulai Tidak Layak

Affiliate e-commerce memang pernah jadi tren besar, tapi sayangnya sekarang banyak hal yang membuat model bisnis ini kurang layak dicoba. Berikut lima alasannya:

  • Persaingan yang Terlalu Ketat. Dulu, pelaku affiliate e-commerce nggak sebanyak sekarang. Tapi kini, hampir semua orang mencoba hal yang sama. Akibatnya, pasar jadi penuh sesak dan sulit bagimu untuk benar-benar bersinar.
  • Komisi yang Makin Kecil. Platform e-commerce besar makin memperketat aturan dan menurunkan besaran komisi. Kamu harus bekerja lebih keras untuk mendapatkan hasil yang sama, bahkan mungkin nggak sepadan dengan usaha yang kamu keluarkan.
  • Ketergantungan pada Traffic yang Tinggi. Affiliate e-commerce sangat bergantung pada traffic. Kalau kamu nggak punya jumlah pengunjung yang besar di media sosial, blog, atau platform lain, hasilnya akan kecil. Dan kalau kamu mau meningkatkan traffic, biasanya perlu biaya tambahan untuk iklan.
  • Perubahan Kebijakan yang Terlalu Sering. Platform e-commerce sering mengubah kebijakan tanpa peringatan. Tiba-tiba komisi dipotong, produk affiliate dibatasi, atau sistem pembayaran jadi lebih rumit. Hal ini bikin kamu sulit membuat strategi yang konsisten.
  • Reputasi yang Mulai Menurun. Affiliate e-commerce sering dikaitkan dengan taktik pemasaran yang terlalu agresif atau bahkan menipu. Kalau kamu nggak hati-hati, reputasimu bisa ikut terkena dampaknya karena konsumen mulai skeptis dengan promosi model ini.

Meski begitu, tidak ada salahnya untuk kamu mencoba peruntungan dengan menjalankan model bisnis affiliate di beberapa e-commerce. Dengan mengandalkan konsistensi, pemilihan niche yang tepat, dan analisis yang matang, kamu bisa sukses di dunia affiliate!***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Annisaa Rahmah