banner 728x250

453 Serangan Israel telah Mengarah ke Fasilitas PBB di Palestina

Sejak invasi berlangsung, Israel telah mengarahkan ratusan serangan ke fasilitas-fasilitas PBB. Foto: x.com/UNRWA
Sejak invasi berlangsung, Israel telah mengarahkan ratusan serangan ke fasilitas-fasilitas PBB. Foto: x.com/UNRWA
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Pada hari Rabu (10/7/2024) Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertugas memberikan bantuan dan layanan kepada warga Palestina di Gaza mengatakan bahwa dua pertiga dari sekolah yang mereka kelola kini telah diserang oleh pasukan Israel.

UNRWA mengatakan total 453 serangan telah dilakukan oleh Israel terhadap fasilitas-fasilitasnya dan orang-orang di dalamnya. Pihaknya mencatat bahwa setidaknya hampir 200 anggota stafnya dan 524 orang tewas dalam serangan terhadap sekolah-sekolah yang dikelola oleh badan tersebut.

“Struktur PBB, sekolah, dan tempat penampungan bukanlah target,” kata UNRWA dalam postingan X.

Philippe Lazzarini, selaku Ketua UNRWA mengatakan bahwa empat sekolah, termasuk setidaknya dua sekolah yang dikelola oleh PBB, telah diserang oleh Israel dalam empat hari terakhir.

“Sekolah telah berubah dari tempat yang aman untuk pendidikan dan harapan bagi anak-anak menjadi tempat penampungan yang penuh sesak dan sering kali berakhir menjadi tempat kematian dan kesengsaraan. Pengabaian secara terang-terangan terhadap hukum humaniter internasional tidak dapat menjadi hal yang normal baru,” ujar Lazzarini.

Serangan Israel Berdasarkan Tuduhan tanpa Bukti

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengeklaim serangan terbarunya terhadap markas UNRWA ditujukan untuk mengalahkan anggota Hamas dan Jihad Islam yang menggunakan gedung tersebut untuk operasi militer.

Tuduhan tanpa bukti tersebut  bukan hanya terjadi sekali, di awal tahun 2024, para pejabat Israel mengeklaim tanpa bukti bahwa selusin dari 13.000 anggota staf UNRWA di Gaza berkontribusi terhadap serangan pimpinan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023.

Tuduhan tersebut pun akhirnya mendorong negara-negara termasuk Amerika Serikat, Jerman, dan Kanada untuk menangguhkan pendanaan finansial. Dukungan dana tersebut diketahui terbesar di Gaza dan dialokasikan untuk menyediakan pendidikan dan layanan publik bagi warga Palestina di sana.

Penangguhan pendanaan untuk UNRWA ini disebut-sebut sebagai salah satu penyebab yang memperburuk kelaparan warga Palestina di Gaza. 

Hingga saat ini, Israel masih terus melakukan serangan bertubi-tubi di beberapa daerah di Palestina. Hampir 38.300 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta lebih dari 88.200 lainnya terluka. 

Serangan tersebut juga membuktikan bahwa pihaknya terus mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera. Pemerintahan Israel saat ini pun terus menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.***

Penulis: Anna Novita Rachim.

Editor: Annisaa Rahmah.