Tuturpedia.com – Sebuah video penembakan yang terjadi di Bangkok, tepatnya di Pusat Perbelanjaan Siam Paragon Mall viral di media sosial.
Dikutip Tuturpedia.com dari berbagai sumber, Rabu (04/10/2023), dalam sebuah video amatir memperlihatkan banyaknya orang yang berhamburan lari tunggang langgang saat kejadian penembakan.
Dalam akun Resmi Facebook Biro Investigasi Metropolitan Kepolisian Kerajaan Thailand mengatakan jika petugas telah menangkap pelaku penembakan tersebut.
Berikut 4 fakta penembakan di pusat perbelanjaan Siam Paragon Mall yang membuat heboh.
1. Pelaku Anak Berusia 14 tahun
Biro Investigasi Pusat Thailand mengungkapkan jika tersangka penembakan di Siam Paragon Mall ternyata merupakan seorang anak berusia 14 tahun. Pelaku lantas langsung ditangkap di lantai 3 Siam Kempinski Hotel.
Dalam sebuah rekaman memperlihatkan pelaku berlutut dengan tangan diletakkan di atas kepala ketika tiga orang petugas mencoba menangkapnya.
“Penyerang telah ditangkap. Polisi sedang membersihkan lokasi kejadian. Situasi mulai mereda,” ujar Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin.
2. Ratusan Pengunjung Berlarian Keluar Mall
Dalam sebuah video amatir memperlihatkan jika saat peristiwa penembakan berlangsung, ratusan pengunjung berlarian keluar dari pusat perbelanjaan.
Banyak pengunjung, termasuk anak-anak kaget serta panik saat mendengar suara tembakan, mereka juga keluar mencari tempat berlindung.
3. Korban Meninggal 3 Orang dan 4 Orang Mengalami Luka
Dalam peristiwa penembakan di pusat perbelanjaan Siam Paragon Bangkok diketahui menewaskan total 3 orang dan 4 orang luka.
Penembakan terjadi sekitar pukul 16.20 sore waktu setempat, ada sekitar 10 tembakan terdengar dalam peristiwa tersebut.
Dalam kejadian tersebut tidak ada WNI yang menjadi korban.
Sementara itu, Thailand memang mempunyai tingkat kepemilikan senjata yang cukup tinggi, baik senjata skala kecil maupun besar.
4. Pelaku Mengalami Gangguan Jiwa
Diketahui bahwa pelaku merupakan anak orang kaya yang ayahnya merupakan seorang asisten profesor di Universitas Ternama di Bangkok.
Pelaku juga ternyata mengalami gangguan jiwa dan sedang dalam pengobatan sehingga mengharuskannya untuk rutin meminum obat.
Saat hari kejadian, menurut keterangan orang tuanya, pelaku merasa ada seseorang yang membisikkan untuk menembak orang-orang.***
Penulis: Niawati
Editor: Nurul Huda