banner 728x250
News  

4 Fakta Ledakan Gas CNG di Sukabumi, Bangunan Rusak Hingga Memakan 2 Korban

Berikut 4 fakta ledakan gas CNG di Sukabumi. Foto: (Ilustrasi ledakan) pexels.com/pixabay
Berikut 4 fakta ledakan gas CNG di Sukabumi. Foto: (Ilustrasi ledakan) pexels.com/pixabay
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Sebuah ledakan tabung gas CNG (Compressed Natural Gas) telah terjadi di Jalan Nasional Sukabumi-Bogor, Kampung Lodaya, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi pada (27/11/2023).

Dikutip Tuturpedia.com dari berbagai sumber (1/12/2023), insiden ledakan yang terjadi pada hari Senin lalu ini mengakibatkan beberapa korban luka-luka dan meninggal.

Sejumlah bangunan pun mengalami kerusakan. Selain fakta tersebut, berikut 4 fakta lainnya terkait ledakan tabung gas CNG di Sukabumi

Awal Mula Ledakan Terjadi 

Menurut Kompol Ridwan Ishak, selaku Kapolsek Cibadak, awal mula insiden ledakan tersebut terjadi yaitu saat kondisi jalan dari arah Bogor menuju Sukabumi sedang padat dan adanya bubaran pegawai pabrik. 

Kemudian kendaraan dengan muatan gas CNG yang memang digunakan untuk pengolahan teh, tiba-tiba mengalami ledakan. Ledakan tersebut melibatkan beberapa kendaraan di sekitar, seperti mobil Avanza, mobil Vitara, angkutan umum, dan tiga pengendara sepeda motor. Bukan insiden kecelakaan beruntun, melainkan karena ledakan gas. 

Penyebab ledakan sendiri diduga lantaran adanya kebocoran gas, yakni cylinder valve gas atau katup silinder gas yang tertempel di tabung tersebut. Untuk penyebab terjadinya patahan dan kebocoran masih didalami oleh pihak kepolisian. 

Jumlah Korban 

Akibat kejadian tersebut, 2 orang bernama Uwoh Abdullah dan Heni Handayani meninggal dunia. Sedangkan pihak rumah sakit terdekat mencatat adanya 6 orang luka-luka dan 4 orang mengalami luka ringan.

7 Bangunan Rusak 

Selain menyebabkan sejumlah korban luka dan meninggal, ledakan juga mengakibatkan sejumlah bangunan di pinggir ruas Jalan Raya Sukabumi-Bogor dilaporkan rusak terdampak. 

Setidaknya terdapat 2 rumah warga rusak dan 5 tempat usaha seperti rumah makan Padang, pecel lele, kafe, gerai handphone, dan toko baju mengalami kerusakan. Di sisi lain, kafe menjadi salah satu bangunan yang mengalami kerusakan paling parah karena atapnya yang ambrol serta kaca pecah. 

Keempat tempat usaha lainnya seperti kedai pecel lele, dan toko baju masih bisa beroperasi sedangkan kafe akhirnya tutup untuk sementara. 

Para warga yang terdampak mengharapkan adanya ganti rugi dari perusahaan gas untuk merehabilitasi tempat usaha mereka. 

Pembongkaran Makam 

Menurut Kasatreskrim Polres Sukabumi AKP Ali Jupri mengatakan, pihaknya melakukan proses ekshumasi atau membongkar makam Uwoh Abdullah (38). Pembongkaran tersebut menjadi salah satu upaya dalam proses pembongkaran kasus ledakan tabung gas CNG di Sukabumi. 

AKP Ali Jupri menjelaskan jika pembongkaran makam sendiri dilakukan sebagai keperluan autopsi jenazah dengan tujuan untuk memenuhi alat bukti forensik. Kegiatan pembongkaran makam ini akan dilakukan oleh dokter Forensik dari Rumah Sakit Pusat Polri Kramat Jati Jakarta dan dibantu oleh Dokkes Polres Sukabumi. 

Selain makam Uwoh Abdullah, makam dari Heni Handayani yang merupakan salah satu korban meninggal pun akan ikut dilakukan ekshumasi. Sementara itu, pihak kepolisian sendiri masih menunggu hasil dari tim forensik. 

Ali juga menjelaskan bahwa pihaknya akan memeriksa sejumlah saksi terkait insiden ledakan tersebut. 

“Meliputi supir, teknisi, manajemen, perusahan RGS dan warga yang ada di TKP,” ungkapnya.

Itulah 4 fakta seputar insiden ledakan tabung gas CNG yang terjadi di Sukabumi.***

Penulis: Niawati

Editor: Annisaa Rahmah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses