Semarang, Tuturpedia.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang telah memulai proses perakitan kotak suara untuk Pilkada Kota Semarang 2024 yang akan digunakan pada Rabu, 27 November 2024.
Sebanyak 4.748 kotak suara dirakit dengan melibatkan 50 pekerja yang dibagi dalam kelompok beranggotakan lima orang. KPU sendiri menargetkan pelipatan bisa selesai dalam dua hari.
“Pelipatannya dimulai hari ini dan besok rencananya dua hari selesai dengan melibatkan 50 pekerja,” kata Agung Nugroho, anggota KPU Kota Semarang, Kamis (17/10/2024).
Agung menerangkan, setiap hari KPU menargetkan melipat 2.400 kotak suara. Pekerja dibayar Rp2.000 per kotak. Sistem pembayarannya adalah petugas KPU memantau dan mencatat kotak suara mana yang berhasil dilipat oleh masing-masing kelompok.
“Nanti dihitung dan diawasi KPU, dicatat biayanya,” jelasnya.
Dijelaskannya, pengawasan tidak dilakukan secara ketat, karena tahap logistik awal hanya perakitan kotak saja. Selanjutnya akan dilakukan pengawasan ketat pada awal proses pelipatan surat suara.
“Kalau surat suara diperketat, maka akan ada skrining, misalnya dengan benda tajam dan sejenisnya, agar surat suara tidak rusak,” jelasnya.
Sedangkan, surat suara Pilkada Kota Semarang baru akan diproduksi pada Senin, 28 Oktober 2024. Ia mengatakan, KPU meminta agar pendistribusian ke gudang logistik dipercepat karena jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Semarang cukup banyak.
“Surat suara baru diproduksi pada 28 Oktober, kami mohon agar surat suara di Semarang dikirim lebih awal karena DPT di sini cukup banyak,” imbuhnya.
Soal kesiapan surat suara pilkada, belum ada perbaikan karena sudah mendapat persetujuan KPU RI. Untuk pengiriman H-3 akan dikirim apabila seluruh logistik pilwakot sudah selesai.
“Terkait pemilu kemarin, tinta, surat suara, dan lain-lain akan kami kemas terlebih dahulu H-3 dari gudang logistik di kecamatan. Baru H-1 yang akan dikirim ke TPS,” tutupnya.
Di sisi lain, Arif Budianto selaku pekerja yang bertugas melipat kotak, mengaku ikut serta karena mencari kesibukan dan penghasilan tambahan karena sedang berlibur.
“Saya pengangguran, sengaja ikut, biar dapat penghasilan,” tuturnya.
Dalam sehari, kata dia, ia dan kelompoknya bisa mengumpulkan 800 kotak suara. Nantinya akan mendapatkan biaya Rp2.000 per kotak.
“Tidak ada kesulitan, kebetulan saya ikut pemilu presiden kemarin. Jadi lancar saja,” tutupnya.***
Kontributor Kota Semarang: Alan Henry Pambuko
Editor: Annisaa Rahmah