Tuturpedia.com – Imbas kasus pengeroyokan bos rental mobil asal Jakarta (BH), polisi akhirnya mulai melakukan penyelidikan terkait sindikat pencurian kendaraan di Pati.
Dikutip Tuturpedia.com, Sabtu (15/6/2024), sebelumnya diketahui bos rental mobil asal Jakarta, BH tewas pada Kamis (6/6/2024) yang disangka maling sebelum akhirnya dikeroyok oleh massa.
Meninggalnya BH ini membuat banyak pihak menuntut pihak kepolisian untuk mengusut kasus tersebut.
Terlebih, banyak warganet yang menyebutkan jika Pati memang terkenal akan sindikat penadah kendaraan curian.
Peristiwa nahas yang terjadi pada bos rental berinisial BH ini membuat kepolisian Sukolilo menyita sejumlah kendaraan tanpa identitas atau bodong.
Sejak Kamis (6/6/2024), jumlah kendaraan bodong yang disita polisi bertambah menjadi 33 sepeda motor dan enam mobil.
Hal ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Stafanus Satake Bayu Setianto.
“Yang disita kendaraan motor dan mobil yang tak ada surat lengkap alias bodong,” u ujar Kombes Pol Stefanus.
Kendati demikian, Kombes Pol Stefanus belum bisa memastikan bahwa lokasi tersebut menjadi sarang penadah kendaraan bodong dan masih akan melakukan proses penyelidikan.
“Nanti masih proses,” paparnya.
Sementara itu, menurut Kapolsek Sukolilo, AKP Sahlan mengatakan bahwa motor dan mobil bodong diamankan oleh tim gabungan dari rumah warga.
“Operasi ini dipimpin oleh Jatanras Polda Jateng. Saat ini, semua barang bukti telah dibawa ke Polda,” kata AKP Sahlan, Kamis (13/6/2024).
Adapun jumlah mobil dan motor bodong yang berhasil diamankan makin bertambah per Rabu, 12 Juni 2024 lalu. Pihaknya sudah mengamankan 35 motor dan 6 mobil bodong di Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
“Di rumah salah seorang warga Sukolilo yang menjual motor bodong, ditemukan 23 motor dan 2 mobil,” jelas Sahlan.
Lebih lanjut, AKP Sahlan mengatakan sebagian besar kendaraan bodong berasal dari 1 rumah dan sisanya berasal dari operasi penelusuran kendaraan tak bersurat resmi. Ia juga memastikan jika operasi ini rencananya akan terus dilakukan ke depannya.***
Penulis: Niawati.
Editor: Annisaa Rahmah.















